AMLAPURA, BALIPOST.com – Perahu seorang nelayan I Nyoman Cenik dihantam gelombang tinggi saat melaut mencari ikan, Kamis (9/7). Pria 45 tahun asal Banjar Bunutan, Desa Bunutan, Abang Karangasem hingga kini belum ditemukan oleh tim Basarnas dan Bakamla yang telah melakukan pencarian ke tengah laut.
Ipar korban, Ni Nyoman Putri menuturkan, kalau korban turun melaut sekitar pukul 04.30 dini hari. Kata dia, jukung korban diketahui terbalik, kebetulan ada nelayan lain yang menemukannya. “Jukung korban diketahui terbalik sekitar pukul 08.00 Wita,” ucapnya.
Putri menambahkan, nelayan yang menemukan korban adalah Putu Mentir langsung menghampiri korban dan hendak mengajak ke pinggir. Hanya saja, korban tidak mau diajak ke pesisir karena menunggui jukungnya. Sebab, jukung yang dipakai melaut meminjam dari orang lain bukan miliknya sendiri.
“Dia (Nyoman Cenik -red) tak mau diajak ke pesisir. Dia tetap berada di jukungnya. Mungkin tak mau meninggalkan jukungnya karena jukung bukan miliknya. Mungkin itu yang membuat dia bertahan di tengah laut bersama jukungnya. Dia hanya menitipkan pakaian, handphone, jaring bersama embernya,” ucapnya sembari menyatakan, kalau saksi sempat hendak menarik jukung korban ke pesisir, tapi karena gelombang tinggi dan angin kencang akhirnya tidak bisa.
Usai membawa barang titipan ke pesisir, kakak dan sepupunya sempat mencari keberadaan korban ke tengah laut. Hanya saja, karena gelombang tinggi di tengah laut, maka membuat mereka kembali ke pesisi. “Pencarian dilakukan sekitar pukul 11.00 Wita. Karena gelombang tinggi di sertai angin cukup kencang di tengah laut, maka mereka memilih untuk kembali,” jelasnya.
Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Basarnas Karangasem, I Gusti Ngurah Eka Widnyana, mengatakan bahwa pihaknya melakukan proses pencarian terhadap korban. “Dalam pencarian korban kita mengajak keluarga korban untuk ikut mencari ke tengah laut. Hingga pukul 15.35 wita korban belum berhasil ditemukan,” katanya.
Ngurah Eka mengatakan, pihaknya cukup kesulitan mencari korban ke tengah laut karena gelombang tinggi dan angin cukup kencang. “Masih terus dilakukan pencarian. Semoga korban ditemukan nanti,” harap Ngurah Eka. (Eka Prananda/Balipost)