DENPASAR, BALIPOST.com – Pandemi COVID-19 diharapkan segera mereda. Dengan demikian perekonomian masyarakat Bali bangkit kembali.
Demikian juga pertanian Bali makin berkembang. Virus Corona yang sangat membahayakan ini diharapkan segera matilar (meninggalkan) Bali, melalui upaya niskala dan sekala yang dilakukan Pemerintah Bali bersama umat. Demikian disampaikan Jro Gede Batur Alitan saat masimakrama ke Bali Post, Minggu (12/7).
Menurut Jro Gde Batur Alitan, virus Corona ini sangat berbahaya. Karena itu upaya niskala melalui pelaksanaan upacara keagamaan Hindu seperti Peneduh Jagat dan pecaruan tepat dilakukan, di samping upaya sekala melalui penerapan protokol kesehatan, pengendalian penyebaran virus dan penyembuhan pasien yang terpapar COVID-19.
Dikatakan, wabah Corona yang mendunia ini patut diwaspadai. Dalam pustaka lontar Roga Sangara Bumi disebutkan bahwa siklus bencana atau wabah, berlangsung sekitar lima ratus tahun sekali.
Dulu, masyarakat Bali pernah juga menghadapi wabah yang mengganas yang sering disebut dengan gering agung bah bedeg. Dalam menghadapi wabah tersebut para leluhur Bali juga melakukan upaya niskala, selain dengan cara sekala atau pengobatan.
Adanya wabah COVID-19, menurut Jro Gede Batur Alitan, telah diawali dengan tanda-tanda alam. Seperti runtuhnya mudra gelung kori agung di Pura Penataran Besakih, gempa dan suara pajengan (kulkul) Puri Ageng Klungkung. Tanda-tanda seperti ini, menurutnya, jangan dianggap remeh.
Ia pun mengatakan perlu terus nunas ica ring Ida Batara, memohon kerahayuan dan keselamatan. Dalam menghadapi pandemi COVID-19, pemerintah dan umat diharapkan selalu nunas ica, memohon kerahayuan dan perlindungan dari Ida Batara yang berstana di Pura Besakih dan Pura Batur. ‘”Jangan berhenti nunas ica kepada Ida Batara -Tuhan Yang Maha Kuasa. Dengan demikian diharapkan wabah Corona segera berakhir dan ekonomi Bali kembali normal,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut diserahkan bantuan beras petani Bali, Nangun Sat Kerthi Loka Bali, kepada Jro Gde Batur Alitan. Ini merupakan sumbangan dari pembaca Bali Post. Selain beras, juga diserahkan masker. (Subrata/balipost)