Wagub Bali, Cok Ace, menghadiri lomba layang-layang virtual yang diikuti ratusan peserta. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Lomba layangan virtual season 2.0 “Celepuk VS Kupu-kupu” dibuka Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati di Beach Club Restaurant Puri Santrian Sanur, Minggu (12/7). Sedikitnya ada 380 peserta atau rare angon (sebutan bagi pemain layang-layang, red) yang mengikuti lomba ini.

Selain dari Bali, ada pula yang berasal dari Lombok dan Sulawesi. “Kegiatan ini menjadi momentum yang baik bagi dunia pariwisata untuk mulai bangkit dari keterpurukan,” ujar Wagub yang akrab disapa Cok Ace ini mengapresiasi ide kreatif penggagas lomba layang-layang virtual di tengah pandemi COVID-19.

Baca juga:  Virus Ada Dalam Tubuh, Cacar Api Bisa Dicegah dengan Hidup Sehat dan Vaksin

Pelibatan peserta dari luar daerah, lanjut Cok Ace, juga diharapkan menjadi media untuk membangun jejaring antar destinasi. Guru besar ISI Denpasar ini mengatakan, Pemprov Bali secara resmi telah mencanangkan mulai diberlakukannya tatanan kehidupan era baru yang produktif dan aman COVID-19.

Penggagas lomba layangan virtual, Kadek Suprapta Meranggi menyampaikan, lomba layang-layang virtual ini mendapat sambutan yang luar biasa dari para rare angon. Pria yang lebih dikenal dengan nama Deck Sotto ini menginformasikan bahwa ini merupakan kali kedua pelaksanaan lomba layang-layang virtual tahun ini.

Baca juga:  Lomba Layang-layang Virtual Digelar 12 Juli

Sebagai penggemar layang-layang, Deck Sotto mengaku harus memutar otak agar tradisi ini tidak punah dan tetap bisa dilaksanakan di tengah pandemi COVID-19 yang mensyaratkan pemberlakuan protokol kesehatan. “Pada situasi normal, seyogyanya lomba dilaksanakan di lapangan dengan banyak orang. Di tengah situasi pandemi, hal itu tak memungkinkan untuk dilaksanakan. Akhirnya saya menggagas lomba secara virtual,” urainya. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *