GIANYAR, BALIPOST.com – Menggeluti hobi baru, Bupati Gianyar I Made Mahayastra kini memelihara dua ekor burung merak hijau. Burung dengan ciri khas ekor yang indah itu baru dibelinya beberapa waktu lalu, kini ditempatkan pada sangkar yang ada di areal belakang kantor Bupati Gianyar mulai Selasa (13/7). Burung ini pun diyakini sebagai lambang kebaikan dan kebijaksanaan.
Bupati Mahayastra menyatakan pihaknya sudah mengantongi sertifikat untuk satwa yang dilindungi itu. Kini tinggal melengkapi sertifikat tambahan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali. “Surat sertifikatnya sudah ada, tetapi ada surat lagi satu yang masih di urus di BKSDA Bali, masih dalam proses,” ucapnya.
Dua ekor burung merak itu dibeli dengan kantong pribadi. Meski ia merogoh kocek sendiri, burung cantik itu kini ditempatkan di halaman belakang kantor tempatnya bekerja. “Beli pakai uang pribadi, sama masyarakat yang pelihara sebelumnya,” ujar politisi asal Payangan ini.
Disinggung berapa ia membeli satu ekor burung merak ini, Bupati Mahayastra enggan mengungkapkan harga burung tersebut. “Hehehe,… rahasia tidak boleh dibilang kata penjualnya,” ujar Ketua DPC PDIP Gianyar ini.
Bupati Mahayastra meyakini burung merak ini dapat memberikan aura positif untuk areal kantor tempatnya bekerja. Apalagi burung ini diyakini sebagai lambang kebaikan dan kebijaksanaan. ” Bulu burung Merak kan selalu ada di kepala Krisna. Sebuah lambang kebaikan dan kebijaksanaan dan kantor juga biar kelihatan hidup dan menarik untuk didatangi oleh pegawai disamping hobi baru, ” tandasnya.
Semenjak pemerintah paket Aman areal belakang kantor Bupati Gianyar itu memang mendapat penataan sedemikian rupa. Bahkan di kawasan itu terpajang sejumlah bonsai kelas bintang. Di areal itu juga terdapat kolam untuk ikan Koi. Kini ditambah dua merak hijau yang baru dibeli Bupati Mahayastra telah mempercantik halaman belakang Kantor Bupati Gianyar. (Manik Astajaya/Balipost)
