BANGLI, BALIPOST.com – Pasar Kidul, Bangli ditutup sementara sejak Selasa (14/7). Penutupan dilakukan menyusul banyaknya pedagang di pasar setempat yang terkonfirmasi positif Covid-19. Hari pertama ditutup, areal pasar rakyat tersebut disemprot cairan disinfektan. Penyemprotan disinfektan dilakukan sejumlah petugas dari Palang Merah Indonesia (PMI). Berdasarkan pantauan, penyemprotan dilakukan di pintu-pintu kios, pintu masuk pasar serta lapak-lapak pedagang.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bangli I Wayan Gunawan mengatakan, pihaknya meminta bantuan PMI dalam kegiatan penyemprotan disinfektan di Pasar Kidul karena peralatan yang dimilikinya terbatas. Kegiatan penyemprotan disinfektan akan dilakukan tiga hari berturut-turut selama pasar Kidul ditutup. “Penyemprotannya dilakukan sampai ke areal dalam juga,” ujarnya ditemui di Pasar Kidul.
Soal penataan tempat berjualan pedagang, Gunawan mengaku belum melakukannya. Pihaknya masih akan melakukan koordinasi dengan pihak pengelola Pasar Kidul terlebih dahulu. Sebagaimana yang disampaikan Bupati Bangli I Made Gianyar sebelumnya, nantinya kapasitas Pasar Kidul akan dikurangi 50 persen. Dengan adanya pengurangan kapasitas itu, pedagang yang berjualan akan digilir. “Besok kami masih akan rapatkan dengan pengelola pasar dulu. Kita kan tidak bisa berpikir sendiri,” ujarnya.
Gunawan mengungkapkan, di hari pertama penutupan pasar Kidul masih ada beberapa pedagang bermobil yang datang ke pasar untuk berjualan. Namun oleh petugas, mereka sudah langsung dipulangkan. Menurutnya pedagang tersebut kemungkinan tidak mengetahui soal informasi penutupan pasar. Diakuinya informasi penutupan pasar memang cukup mendadak. “Pedagang juga ada yang nelpon saya menanyakan soal penutupan pasar. Mereka mengaku sudah terlanjur beli barang dagangan. Ya mau dikata apa, ini semua dilakukan demi kebaikan bersama,” terangnya.
Pasar Kidul Bangli akan ditutup selama tiga hari hingga Kamis (16/7). Pada Jumat (17/7) pasar Kidul akan dibuka kembali. Jam operasional pasar, kata Gunawan diatur sesuai Surat Edaran yang dikeluarkan Gubernur.
Sebagaimana yang diberitakan sebelumnya, sebanyak 35 dari 84 orang Pedagang Pasar Kidul yang menjalani tes swab, dinyatakan positif Covid-19. Dari 35 pedagang itu, 32 orang diantaranya merupakan pedagang asal Bangli. Sedangkan tiga pedagang lainnya berasal dari Kecamatan Banjarangkan, Klungkung.
Bupati Bangli I Made Gianyar ditemui Senin (13/7) lalu mengatakan selain penyemprotan cairan disinfektan, akan dilakukan juga penataan di pasar tersebut. Sama seperti restoran, kapasitas daya dukung pasar akan dikurangi 50 persen. “Sehingga pedagang harus bergantian berjualan,” kata Gianyar. Pembatasan kapasitas itu dimaksudkan agar jarak antar pedagang bisa diatur.
Disampaikan juga oleh Gianyar bahwa nantinya setelah kembali buka, yang pertama diberikan berjualan adalah pedagang yang hasil rapid tesnya non reaktif. Sementara yang hasil rapid tesnya reaktif, bisa berjualan kembali setelah selesai menjalani karantina mandiri. Sedangkan pedagang yang tidak menjalani rapid tes masal beberapa waktu lalu dilarang untuk berjualan. “Nanti saat berjualan harus betul-betul menerapkan protocol kesehatan,” imbuhnya. (Dayu Rina/Balipost)