MAGELANG, BALIPOST.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang bersiap mengantisipasi peningkatan aktivitas Gunung Merapi. Setidaknya terdapat tiga kecamatan yang menjadi prioritas dalam proses evakuasi dan penanganan pengungsi Merapi di lereng barat Kabupaten Magelang.

Kepala Pelaksanan BPBD Magelang, Edy Susanto mengatakan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan jika aktivitas Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami peningkatan dalam beberapa pekan terakhir. Hal itu ditandai dengan terjadinya deformasi atau penggelembungan pada wilayah puncak Gunung Merapi.

Baca juga:  Penumpang Kapal Tak Punya Suket Rapid Test Gagal Berangkat

Berdasar pemetaan, potensi bahaya erupsi mengarah ke wilayah Kali Gendol Yogyakarta serta Sungai Krasak Kabupaten Magelang. BPBD Magelang, jelasnya juga semakin gencar melakukan persiapan fasilitas dan pola evakuasi warganya yang berada di wilayah rawan bencana awan panas Merapi.

Diungkapkan untuk Magelang terdapat 19 desa yang mejadi prioritas dalam upaya penyelamatan evakuasi. Seluruh desa itu akan mengungsi ke 40 desa aman dalam program penanganan pengungsi desa bersaudara.

Baca juga:  Sebelas Guru Positif COVID-19, Sekolah di Rembang Jadi Klaster Baru

Upaya itu juga menjadi solusi pengungsi di masa pandemi COVID-19 yang saat ini masih terjadi. Jika memang terjadi erupsi dari Gunung Merapi, BPBD Magelang memperkirakan jumlah warga lereng gunung mencapai 2.000 jiwa lebih dari tiga kecamatan harus dievakuasi. (Priyo Budi Santoso/Semarang TV)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *