DENPASAR, BALIPOST.com – Pada saat berbelanja, masyarakat diingatkan untuk menggunakan tas ramah lingkungan. Begitu juga pedagang agar tidak menyediakan tas kresek.
Hal ini sebagai upaya mengurangi timbulan sampah plastik sekali pakai seperti tertuang dalam Pergub No. 97 Tahun 2018. “Ayo kita taati peraturan gubernur tentang pembatasan timbulan sampah plastik untuk menjaga kelestarian lingkungan,” ujar Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ny. Ni Putu Putri Suastini Koster disela-sela Pasar Pangan Murah, di depan Kantor Gubernur Bali, Jumat (17/7).
Kampanye penggunaan tas ramah lingkungan juga ditujukan bagi para ASN di lingkungan Pemprov Bali yang dikerahkan untuk membeli hasil pertanian lokal dalam Pasar Pangan Murah. Seperti diketahui, pandemi COVID-19 membuat para petani menghadapi kendala pemasaran hasil pertaniannya. Putri Suastini pun menebar semangat kepada para ASN untuk membantu para petani dengan membeli berbagai produk yang mereka tawarkan.
“Ayo bapak-bapak dan ibu-ibu, mari berbelanja, kita bantu para petani. Bapak ibu harus membawa belanjaan pulang ya,” ucap istri Gubernur Bali ini yang turut memborong dagangan petani untuk dibagi-bagikan kepada tenaga kebersihan, satpam dan pegawai kontrak yang kebetulan berkunjung ke arena Pasar Pangan Murah.
Menurut Putri Suastini, Pasar Pangan Murah tidak hanya membantu para petani dalam menyalurkan produk mereka. Tapi juga bertujuan mengurai keramaian di pasar tradisional. Ada berbagai produk pangan yang dijual seperti sayur mayur, buah, daging ayam hingga pindang. Kegiatan bertajuk ‘gelar pangan murah’ itu tetap mengedepankan penerapan protokol kesehatan COVID-19.
Seperti, kewajiban menggunakan masker dan menjaga jarak selama transaksi jual beli berlangsung. “Dengan mendatangkan langsung petani ke sini, ASN tak perlu lagi pergi ke pasar. Itu artinya kita sudah mengurai keramaian,” jelasnya.
Putri Suastini menambahkan, saat inilah masyarakat lokal punya kesempatan menikmati produk pangan berkualitas dengan harga yang cukup terjangkau, yang sebelumnya hanya menjadi konsumsi para tamu di hotel-hotel berbintang. Ketua Dekranasda Provinsi Bali ini pun mengusulkan kepada Gubernur agar pasar murah di lingkungan Pemprov menjadi agenda rutin yang dilaksanakan setiap hari Jumat.
ASN yang jumlahnya puluhan ribu juga diminta memanfaatkan kegiatan pasar murah dalam memenuhi kebutuhan pangan mingguan. Dengan catatan, kegiatan digelar tidak terpusat di satu titik dan tidak memicu kerumunan.
Antaralain dapat dilaksanakan di tiap-tiap kantor OPD. “Undang petani untuk datang dan beli produk mereka,” tandasnya. (Rindra Devita/balipost)