Achmad Yurianto. (BP/kmb)

DENPASAR, BALIPOST.com – Dua hari berturut-turut, Bali masuk dalam lima besar provinsi yang melaporkan tambahan kasus baru COVID-19. Pada Jumat (17/7), penambahan kasus di Bali mencapai 86 orang.

Sehari sebelumnya, Bali juga masuk dalam 5 besar provinsi yang mencatatkan jumlah kasus baru terbanyak. Pada Kamis (16/7), Bali melaporkan adanya tambahan 112 kasus positif COVID-19.

Menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers streamingnya yang dipantau di Denpasar, Jumat (17/7), sebanyak 29.176 spesimen telah diperiksa. Total sudah ada 1.175.462 spesimen diperiksa.

Baca juga:  Bali Fokus Cegah dan Kendalikan Zoonosis dan PIB

Tes spesimen menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Test Cepat Melokuler (TCM). Dari tes tersebut, masih ada penambahan kasus positif sebanyak 1.462 orang sehingga kumulatifnya mencapai 83.130 kasus.

Jika diperhatikan, sejumlah provinsi yang tambahan kasus COVID-19 cukup besar. Yakni Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, dan Bali. “Bali bertambah 86 kasus baru dan 88 sembuh,” ujarnya.

Ia pun mengatakan ada beberapa provinsi melaporkan kasus baru lebih sedikit dari kasus sembuh. Sebanyak 18 provinsi melaporkan kasus di bawah 10. Enam provinsi melaporkan tidak ada tambahan kasus.

Baca juga:  Ini, Sejumlah Kasus Diatensi Selama Operasi Ketupat

Yurianto melanjutkan untuk yang sehat ada penambahan 1.489 orang sembuh sehingga totalnya menjadi 41.8434 pasien. Kasus meninggal bertambah 84 orang sehingga total kasus menjadi 3.957 orang.

Sehingga, lanjutnya, masih ada suspek sebabyak 46.493 orang. Sebanyak 464 kabupaten/kota telah terdampak kasus ini dari 34 provinsi.

“Dengan kita melihat kecenderungan kasus positif yang kita dapatkan, maka kita mendapatkan banyak kasus kontak erat. Kita ketemukan dengan status konfirmasi positif namun tidak bergejala,” jelasnya.

Baca juga:  Masuk Zona Merah COVID-19, Panjer Lebih Selektif Izinkan Duktang Masuk

Ia mengatakan hal ini menjadi penting diketahui untuk bisa mengindektifikasi yang tidak bergejala agar tidak menjadi sumber penularan di masyarakat. “Mari kita mengurangi risiko tertular. Dengan tetap aman dari COVID-19,” ajaknya.

Ditambahkannya, harus tetap produktif tapi mensyaratkan tetap aman dari COVID-19. “Kita bisa melaksanakan ini, dengan kebersamaan, tidak menyerah, terus menerus. Kita bisa melakukan ini,” tegasnya. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *