Achmad Yurianto. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kasus COVID-19 secara nasional masih terus bertambah. Jumlahnya mengalami kenaikan dibandingkan sehari sebelumnya.

Menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers streamingnya yang dipantau di Denpasar, Sabtu (18/7), sebanyak 25.552 spesimen telah diperiksa. Total sudah ada 1.201.014 spesimen diperiksa.

Tes spesimen menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Test Cepat Melokuler (TCM). Dari tes tersebut, masih ada penambahan kasus positif sebanyak 1.752 orang sehingga kumulatifnya mencapai 84.882 kasus.

Baca juga:  Dari Tambahan Korban Jiwa COVID-19 hingga Ratusan Pejabat Eselon IV di Karangasem Geser ke Fungsional

Jika diperhatikan, sejumlah provinsi yang tambahan kasus COVID-19 cukup besar. Adapun 5 besarnya adalah DKI Jakarta sebanyak 346 orang, Jawa Tengah sebanyak 266 orang, Jawa Timur 204 orang, Sulawesi Selatan 168 orang, dan Sumatera Utara dengan 147 kasus baru.

Ia pun mengatakan ada beberapa provinsi melaporkan kasus baru lebih sedikit dari kasus sembuh. Sebanyak 17 provinsi melaporkan kasus di bawah 10. Lima provinsi melaporkan tidak ada tambahan kasus.

Baca juga:  Soal Bali Dibuka untuk Wisman, Ini Kata Presiden

Yurianto melanjutkan untuk yang sehat ada penambahan 1.434 orang sembuh sehingga totalnya menjadi 43.268 pasien. Kasus meninggal bertambah 59 orang sehingga total kasus menjadi 4.016 orang.

Sehingga, lanjutnya, masih ada suspek sebabyak 37.593 orang. Sebanyak 464 kabupaten/kota telah terdampak kasus ini dari 34 provinsi.

“Kasus tanpa gejala tidak kita rawat di rumah sakit. Beberapa daerah ada yang membuat tempat isolasi berkelompok karena dikhawatirkan akan menjadi sumber penularan di masyarakat,” ungkapnya.

Baca juga:  Tambahan Kasus Sembuh Nasional Capai Rekor Baru, Di Atas 4.700

Kasus suspek sebagian besar terindentifikasi di rumah sakit. Sementara asymptomatic yang perlu menjadi perhatian bersama. “Patuhi protokol kesehatan, menjaga jarak, menggunakan masker dan menghindari kerumunan serta mencuci tangan, ini yang harus dilakukan,” tegasnya. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *