Ilustrasi. (BP/tomik)

DENPASAR, BALIPOST.com – Peningkatan angka kasus positif COVID-19 yang terjadi belakangan ini, khususnya di Kota Denpasar, memang sedikit banyak menimbulkan pertanyaan di masyarakat. Pun demikian, sejatinya peningkatan angka kasus ini tidak bisa secara langsung ditarik kesimpulan bahwa COVID-19 tidak terkendali.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai saat diwawancarai Minggu (19/7) menjelaskan masyarakat jangan langsung panik melihat peningkatan kasus positif COVID-19. Hal ini tak lepas kaitanya dengan tracing dan tes yang massif dan gencar dilaksanakan GTPP COVID-19 Kota Denpasar.

Baca juga:  Dugaan Data Meninggal COVID-19 Tak Valid, Polisi akan Panggil Sejumlah Pihak

Ia menjelaskan diperlukan perbandingan antara penambahan kasus dengan jumlah tes spesimen yang massif dilaksanakan. Sehingga pelaksanaan tracing massif secara otomatis akan menemukan kasus dan menambah angka kumulatif kasus.

Lebih lanjut dijelaskan, masyarakat diminta jangan cepat menyimpulkan peningkatan pasien positif corona. Meski angkanya terus naik, bukan berarti kondisinya semakin tidak terkendali.

Pasalnya, kenaikan kasus positif COVID-19 sebanding dengan peningkatan jumlah tes swab yang dilakukan secara masif dan massal. “Kasus positif bertambah tinggi karena memang jumlah pemeriksaan pun bertambah tinggi, hasil tracing dilakukan secara agresif dan itu yang menjadi fokus GTPP COVID-19 Kota Denpasar saat ini, yaitu menemukan kasus, sehingga penanganan dan upaya pencegahan dapat dimaksimalkan. Sampai saat ini spesimen yang sudah di uji Swab yang berbasis PCR sebanyak 5.433 orang,” jelasnya

Baca juga:  Dari Tujuh Kasus, Ini Jumlah Warga Abuan Sembuh COVID-19

Selain itu, akses mendapat tes Corona semakin luas. Dulu, pemeriksaan hanya melalui rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang direkomendasikan oleh pemerintah.

Namun sekarang pihak swasta, komunitas dan berbagai sektor juga sudah banyak melaksanakan tes mandiri. “Sekarang, tim surveilence terus turun ke lapangan, kita melaksanakan tes dengan menyasar orang orang tanpa gejala di wilayah dengan risiko tinggi. Itulah yang menyebabkan kita mendapatkan gambaran penyebaran COVID-19 di masyarakat ini seperti apa, jadi jangan sampai panik berlebihan, namun tetap waspada dan disiplin ikuti selalu protokol kesehatan dengan disiplin yang ketat,” tutur Dewa Rai. (Asmara Putera/balipost)

Baca juga:  Atur Mobilitas Saat Nataru, Satgas Penanganan COVID-19 Keluarkan SE No. 24 Tahun 2021
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *