DENPASAR, BALIPOST.com – Perkantoran sudah mulai lagi. Diharapkan berjalan tidak seperti paradigma sebelumnya. Namun tetap waspada, produktif dan aman dari COVID-19. Demikian dikatakan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers streamingnya yang dipantau di Denpasar, Minggu (19/7).
Ia menjelaskan bahwa berbagai upaya sudah disiapkan pemerintah untuk mencegah penularan COVID-19 saat masyarakat mulai produktif di luar rumah. Diingatkan bahwa saat ada di transportasi massal, tetap diupayakan untuk tidak berbicara sama sekali, juga tidak makan dan minum. “Menggunakan masker dan menjaga jarak, diupayakan tidak berbicara di ekndaraan umum, tidak makan dan tidak minum, itu menjadi penting,” ujarnya.
Untuk di kantor pun, hanya yang sehat saja yang diizinkan bekerja di kantor. Jika ada pertemuan tatap muka, lanjutnya, pastikan hanya dihadiri oleh orang-orang yang tidak sakit, efisien, dan singkat. “Pastikan ruangan menjamin adanya physical distancing, menjaga jarak,” tegasnya.
Jika peserta terlalu banyak, disarankan untuk sebagian mengikuti secara online. Rapat juga dibatasi, maksimal setengah jam. “Upayakan tidak menyediakan hidangan dalam bentuk apapun karena akan membuka peluang peserta rapat membuka masker,” sebut Yurianto.
Ia mengatakan hal-hal ininharus dipahami sehingga terbebas dari COVID-19 selama bekerja. Sebab ada keluarga di rumah yang rentan terpapar.
Menurut sebanyak 20.504 spesimen telah diperiksa. Total sudah ada 1.221.518 spesimen diperiksa.
Tes spesimen menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Test Cepat Melokuler (TCM). Dari tes tersebut, masih ada penambahan kasus positif sebanyak 1.639 orang sehingga kumulatifnya mencapai 86.521 kasus.
Jika diperhatikan, sejumlah provinsi yang tambahan kasus COVID-19 cukup besar. Adapun 5 besarnya adalah DKI Jakarta sebanyak 313 orang, Jawa Tengah sebanyak 300 orang, Jawa Timur 275 orang, Sulawesi Selatan 158 orang, dan Kalimantan Selatan 109 kasus baru. “Bali melaporkan 55 kasus baru dan 112 sembuh,” sebutnya.
Ia pun mengatakan ada beberapa provinsi melaporkan kasus baru lebih sedikit dari kasus sembuh. Sebanyak 15 provinsi melaporkan kasus di bawah 10. Lima provinsi melaporkan tidak ada tambahan kasus.
Yurianto melanjutkan untuk yang sehat ada penambahan 2.133 orang sembuh sehingga totalnya menjadi 45.401 pasien. Kasus meninggal bertambah 127 orang sehingga total kasus menjadi 4.143 orang.
Sehingga, lanjutnya, masih ada suspek sebabyak 37.505 orang. Sebanyak 464 kabupaten/kota telah terdampak kasus ini dari 34 provinsi. “Mari pahami bahwa proses penularan masih terus terjadi. Oleh karena itu patuhi protokol kesehatan,” tegasnya. (Diah Dewi/balipost)