SINGARAJA, BALIPOST.com – Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Buleleng melaporkan 1 pasien terkonfirmasi positif COVID-19 meninggal dunia. Pasien yang diberi kode 140 ini adalah laki-laki berumur 30 tahun.
Laporan dari Buleleng ini di luar adanya 4 pasien meninggal yang tercatat pada hari ini sesuai dengan Data Dinas Kesehatan Provinsi Bali. Sebab, menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya, pasien meninggal yang tercatat hari ini berasal dari Denpasar 2 orang, Bangli 1 orang, dan Gianyar 1 orang.
Pasien dinyatakan meninggal dunia Minggu (19/7) sekitar pukul 08.45 WITA saat menjalani pengobatan di Rumah Sakit Pratama (RSP) Giri Emas, Kecamatan Sawan. Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Drs. Gede Suyasa, M.Pd membenarkan ada 1 pasien yang dinyatakan meninggal dunia.
Dari rekam medik dan tracing oleh tim surveillance di lapangan menyebutkan, pasien ini awalnya mengalami sakit demam, batuk, dan tidak mengeluarkan dahak dari tenggorokanya. Pasien ini pertama kali berobat di salah satu rumah sakit swasta di Buleleng pada 6 Juli 2020 yang lalu.
Selang beberapa hari kemudian, pasien pindah ke rumah sakit swasta lain. Saat diperiksa pasien menunjukkan gejalanya yang mendekati terinfeksi COVID-19 dan memiliki penyakit penyerta pada paru-parunya, sehingga dirujuk ke RSUD.
Setelah dilakukan rapid test hasilnya reaktif. Pasien kemudian dinyatakan sebagai PDP bergejala dan dirujuk ke Rumah Sakit Pratama (RSP) Giri Emas, Kecamatan Sawan untuk menjalani pengobatan lanjutan.
Sampai 17 Juli 2020 lalu, tim medis sudah melakukan 2 kali test spesimen swab PCR dengan hasil terkonfirmasi positif COVID-19. Saat tim medis berusaha melakukan pengobatan, namun pasien dinyatakan meninggal dunia kemarin.
Setelah dinyatakan meninggal dunia, tim yang bertugas mengurus jenazah pasien terkonfirmasi positif COVID -19 melakukan penguburan jenazah dengan mengikuti protokol COVID -19.
Jenazah dikubur di setra (kuburan-red) di daerah asal pasien. “Tim penguburan jenazah dengan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap bersama BPBD dan Satpol-PP sudah mengubur jenazah hari itu juga dengan diikuti pihak keluarga pasien,” jelasnya.
Menurut Gede Suyasa, dengan kasus ini, tim survaillance masih melakukan penelusuran untuk memastikan sumber pasien ini tertular COVID-19. Dari penelusuran sementara, tim belum menemukan riwayat pasien pernah kontak langsung dengan orang berpotensi tertular Virus Corona.
Pasien juga tidak memiliki riwayat pernah ke luar kota atau datang ke wilayah yang ditemukan kasus positif terkonfirmasi COVID-19. “Hasil sementara belum ditemukan pasien kontak langsung dengan orang berpotensi menularkan COVID-19, tidak pernah ke luar kota. Tim surveillance masih menelusuri dan selama data baru akan terus ditelusuri termasuk tracing di lingkungan pasien bekerja,” jelasnya. (Mudiarta/balipost)