TABANAN, BALIPOST.com – Setelah empat bulan ditutup lantaran wabah pandemi Covid-19, akhirnya mulai Senin (20/7) lima DTW di wilayah Kabupaten Tabanan resmi dibuka untuk kunjungan wisatawan lokal. Dan rencananya menyusul tiga DTW lagi yang akan dibuka, namun masih menunggu pemenuhan syarat sertifikasi yang dibutuhkan dalam konsep new normal ala Tabanan yakni Aman dan Produktif terutama sarana prasarana protokol kesehatan. Ketiganya yakni Pemandian Yeh Panas Penatahan Penebel, Pantai Yeh Gangga Sudimara Tabanan dan Pantai Soka, Antap Selemadeg.
Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastutin didampingi Kepala Dinas Pariwisata Tabanan I Gede Sukanada di sela pembukaan DTW Ulundanu Beratan kembali menegaskan lima DTW yang sudah dinyatakan layak memenuhi syarat sertifikasi di era tatananan kehidupan baru akan terus dilakukan evaluasi oleh tim gugus tugas. Kelimanya yakni DTW Ulundanu Beratan, Kebun Raya Eka Karya Bali, DTW Jatiluwih, DTW Tanah Lot, serta The Blooms Garden untuk wisatawan lokal, masyarakat tetap diingatkan kembali untuk disiplin protap kesehatan.
Namun tidak menutup kemungkinan, obyek wisata bisa ditutup kembali apabila tidak mampu mempertahankan protokol kesehatan atau melanggar protap sesuai dengan yang disyaratkan sebelumnya. Namun demikian tim dari gugus tugas juga akan terus melakukan pembinaan agar jangan sampai terjadi DTW menjadi klaster penyebaran Covid-19. “Saya minta dinas pariwisata selaku leading sektor intens untuk evaluasi, kalau terjadi pelanggaran protap kesehatan, wajib diitutup, karena jika tidak dijaga dikhawatirkan terjadi klaster baru yang sulit dihentikan mengingat penyebarannya sangat cepat,”tegas Bupati Eka.
Begitupun untuk obyek wisata lainnya di Tabanan, lanjut kata Bupati Eka, dinas pariwisata juga melakukan jemput bola agar mereka segera melengkapi diri dengan protap kesehatan sesuai dengan sejumlah item yang disyaratkan. “Jadi untuk lokasi spot selfie juga harus mengajukan ke dinas pariwisata, nanti tim turun untuk mengecek kelayakannya untuk protap kesehatannya, jika dirasa sudah barulah dibuka,”terangnya.
Meski telah dibuka, DTW Ulundanu Beratan melalui manager operasionalnya I Wayan Mustika mengaku belum berani memasang target, karena dari hasil uji coba Minggu (19/7) jumlah kunjungan domestik Bali hanya di angka 500 orang. “Selama ini Ulundanu kebanyakann dari tamu asing dan domestik nusantara,”ucapnya.
Pihaknya juga menerapkan system paket dan pemberian discount tiket masuk sebesar 20 persen di masa transisi mulai dibukanya kembali kawasan Ulundanu Beratan, sampai dengan ahir bulan Agustus. Diakuinya selama empat bulan, DTW Ulundanu Beratan kehilangan pendapatan Rp 12 miliar dimana sebelum adanya pandemi Covid atau normalnya pertahun mencapai Rp 36 miliar pertahun. (Puspawati/Balipost)