BANGLI, BALIPOST.com – Jembatan Siakin-Pinggan, di Kecamatan Kintamani yang hilang terseret banjir 2017 lalu akan segera dibangun kembali tahun ini. Untuk membangun jembatan itu, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 5 miliar lebih. Selain jembatan, beberapa fasilitas umum seperti senderan jalan yang rusak akibat dampak bencana tiga tahun lalu juga ditangani tahun ini.
Kabid Sarana dan Prasarana Dinas PUPRPerkim Putu Dedy Upariawan, Senin (20/7) mengatakan jembatan Siakin-Pinggan yang lokasinya ada di Desa Pinggan, Kintamani tepatnya di depan Pura Balingkang, berstatus jalan kabupaten. Jembatan itu merupakan jalan alternatif masyarakat dari Pinggan ke Siakin untuk mempersingkat waktu. Di tahun 2017, jembatan beton itu hilang saat terjadinya bencana banjir.
Pasca hilangnya jembatan tersebut, di lokasi kemudian dibangun jembatan darurat dari bambu sebagai akses masyarakat. Saat itu jembatan bambu yang dibuat hanya bisa dilalui pengendara motor dan pejakan kaki.
Selanjutya karena kondisi sungai kering, jembatan bambu diganti menggunakan urugan material sungai dengan penahan jalan berbahan karung pasir. Sehingga bisa dilalui roda empat.
Setelah sekian tahun berlalu, Pemerintah baru bisa merencanakan pembangunan jembatan itu. Dedi menyebut untuk pembangunan jembatan Siakin-Pinggan telah dialokasikan anggaran sebesar Rp 5,4 miliar. Anggaran yang dipakai bersumber dari dana pemerintah pusat. “Sekarang sedang proses tender. Astungkara Minggu ini tandatangan kontrak pertama,” ungkap pria yang dalam kegiatan ini selaku PPK Rehabilitasi dan Rekontruksi Pasca Bencana Tahun Anggaran 2020.
Selain itu, Dedi juga mengungkapkan bahwa di tahun ini telah direncanakan penanganan terhadap beberapa fasilitas umum lainnya yang rusak akibat bencana alam tahun 2017. Yakni perbaikan senderan/dinding penahan tanah dan perkuatan bahu jalan. “Jadi ada 7 keiatan fisik infrastuktur, satu paket jembatan, 5 paket senderan/DPT dan 1 paket perkuatan bahu jalan,” terangnya.
5 paket DPT yang akan dikerjakan yaitu di ruas jalan Kembangsari-Tanah Gambir, ruas Bantang-Campetan, ruas Dalem-Awan, ruas Batur-Masem dan ruas Penelokan-Bubung Kelambu. Sedangkan kegiatan perkuatan bahu jalan dilakukan di ruas jalan Peludu-Belancan. Total anggaran yang diberikan pemerintah pusat untuk kegiatan rehabilitasi dan rekontruksi pascabencana, sebut Dedi mencapai Rp 9,3 miliar. Anggaran itu sudah termasuk untuk pembangunan jembatan. (Dayu Rina/Balipost)