,DENPASAR, BALIPOST.com – Dunia musik Bali berduka. Seorang drummer Punk Kwala Band, Putu “Cipluk” Widiyasa meninggal dunia.
Almarhum yang merupakan ASN Pemkot Denpasar ini menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Umum Mangusada, Kapal, Badung, Minggu (19/7), karena menderita penyakit sesak nafas. Namun, hasil swab dari rumah sakit, Putu Cipluk negatif COVID-19.
Prosesi upacara pengabenan akan dilakukan di Krematorium Yayasan Pengayom Umat Hindu Singaraja, Selasa (21/7).
Ketua Pramusti Bali, IGN Rahman Murtana mengaku kaget meninggalnya Putu Cipluk. Sebab, dirinya baru-baru ini sempat kontak dengan Putu Cipluk. Bahkan sempat ketemu pada saat konser Amal Online “Menabur Kasih” di Bali TV pada 28 Juni 2020 lalu. “Kami di Pramusti Bali merasa kehilangan sosok drummer handal di Bali. Kami turut berduka cita, semoga almarhum di terima di sisi Ida Sang Hyang Widi Wasa. Amor Ring Acintya,”ujar saat dikonfirmasi, Senin (20/7) malam.
Dikalangan para artis dan penyanyi Bali, Drummer kelahiran Singaraja, 17 November 1966 ini dikenal sebagai sosok yang ramah, rendah hati, baik, dan humoris. Tidak hanya itu, di sela-sela manggung, Cipluk juga sering memberikan semangat kepada para musisi Bali untuk terus mengembangkan bakat yang dimiliki.
Seperti diketahui, Punk Kwala Band merupakan spesialis band pengiring paling “cager” di Bali. Band pengiring kenamaan ini paling diminati oleh para penyanyi Bali.
Bahkan, penyanyi pop Bali kenamaan, Widi Widiana tidak mau tampil kalau bukan diiringi Punk Kwala Band. Kendati demikian, sampai saat ini Punk Kwala tidak pernah rekaman atau punya lagu sendiri. (Winatha/balipost)