DENPASAR, BALIPOST.com – Pascapenerapan tatanan kehidupan era baru, DPRD Bali pun kembali melaksanakan rapat paripurna secara langsung di Ruang Sidang Utama Gedung Dewan, Selasa (21/7). Rapat paripurna menghadirkan kembali seluruh anggota dewan ini bisa dikatakan perdana setelah sebelumnya dilaksanakan secara virtual.
Menariknya, pengecekan suhu tubuh yang biasa dilakukan dengan thermogun juga berubah. Meskipun masih uji coba, Sekretariat DPRD Bali kini menggunakan infrared thermometer.
Dari pantauan Bali Post, hampir semua peserta Rapat Paripurna tampak masih menyesuaikan pemeriksaan suhu tubuh dengan infrared thermometer. Tak sedikit yang mesti diberi petunjuk cara kerja alat terlebih dulu.
Sebab, mereka tidak tahu jika harus meletakkan tangan pada sensor. Setelah suhu tubuh muncul dan alat memberi tanda hijau, barulah peserta Rapat Paripurna diperkenankan masuk ke ruang sidang utama.
Sekretaris DPRD Bali, Gede Suralaga mengatakan, Rapat Paripurna yang kembali menghadirkan seluruh anggota dewan ini tetap dibarengi penerapan protokol kesehatan ketat. Termasuk saat duduk di ruang sidang utama diatur agar menjaga jarak satu sama lain.
Kemudian mencuci tangan sebelum masuk ke ruang sidang utama dan diukur suhu tubuhnya. “Alat yang dipakai (infrared thermometer, red) ini masih demo (uji coba, red),” ujarnya.
Menurut Suralaga, alasan lain Rapat Paripurna menghadirkan semua anggota dewan karena pelaksanaan secara virtual menemui hambatan. Salah satunya sinyal yang buruk sehingga dewan tidak bisa mengikuti dengan baik.
Sementara undangan dari eksekutif, tetap dibatasi hanya untuk kepala perangkat daerah terkait dengan materi paripurna. “Nanti kita bersama-sama dewan akan mengevaluasi pelaksanaan paripurna dengan metode yang baru ini,” pungkasnya.
Sementara itu, Rapat Paripurna DPRD Bali mengagendakan penetapan Ranperda tentang Pertanggungjawaban APBD Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun 2019 dan Ranperda Rencana Umum Energi Daerah Provinsi (RUED-P) Bali Tahun 2020-2050. (Rindra Devita/balipost)