Bupati Artha didampingi Wabup Kembang Hartawan dan unsur Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-18 Jembrana dalam salah satu kegiatan upaya penanggulangan Covid-19 belum lama ini. Penanganan di Jembrana dinilai terbaik dan mendapatkan reward. (BP/Ist)

NEGARA, BALIPOST.com – Keberhasilan Pemkab Jembrana sejauh ini dalam mengendalikan penyebaran COVID-19, mendapat apresiasi dari pemerintah pusat. Jembrana satu-satunya kabupaten/kota di Bali yang berhak atas insentif sebesar Rp 14,9 miliar sebagai daerah berkinerja baik dalam penanganan Pandemi COVID-19.

Bantuan insentif itu bersumber dari Dana Insentif Daerah (DID) Tambahan Anggaran 2020, ditetapkan oleh Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 87/PMK.07/2020. Adapun indikator daerah dikategorikan berkinerja baik meliputi laporan kinerja kesehatan dalam pencegahan dan penanganan COVID-19, laporan bantuan sosial untuk warga dan masyarakat terdampak, zona epidemiologi, serta skor epidemiologi yang diraih terkait perkembangan COVID-19 di masing-masing daerah.

Sampai saat ini Kabupaten Jembrana merupakan daerah dengan angka kasus terkonfirmasi positif terendah di Bali. Secara kumulatif, kasus terkonfirmasi COVID-19 Jembrana saat ini sebanyak 54 kasus. Angka kesembuhan 49 pasien sembuh atau 90 persen. Selain itu, Jembrana juga mencatatkan satu-satunya daerah di Bali yang nihil kasus kematian COVID-19.

Baca juga:  Dilantik, Lima Perbekel Dihadiahi Cangkul

Atas raihan itu, Bupati Jembrana didampingi Wakil Bupati I Made Kembang Hartawan, ditemui di ruang kerjanya Selasa ( 21/7) mengaku bersyukur. Menurutnya capaian itu tak lepas dari sinergi yang baik serta buah kerja keras dari semua pihak baik jajaran gugus tugas Jembrana, tim medis hingga satgas gotong royong yang terbentuk mulai dari desa/kelurahan hingga di desa adat.

Artha menambahkan penanganan Covid-19 di Jembrana sifatnya terpadu melibatkan seluruh unsur. Untuk kecepatan tracing, Gugus tugas Covid-19 Jembrana secara khusus membentuk relawan surveilans selama pandemi dimasing-masing desa/kelurahan.

Relawan ini sangat membantu percepatan tracing dan tracking orang yang pernah kontak erat dengan pasien positif COVID-19. Tak hanya itu, mereka juga mengumpulkan data, melakukan pengawasan, hingga memberi edukasi masyarakat terkait protokol penanganan COVID-19.

“Sejak akhir April kita sudah bentuk relawan surveilans. Masing-masing dua orang tersebar di 51 desa kelurahan se-Jembrana. Fungsinya akan membantu tim surveilans yang sudah ada di Puskesmas serta dinas kesehatan. Pola ini akan mempermudah mendeteksi sekaligus mencegah penularan dengan melindungi orang yang sehat dan menunjang kesembuhan bagi orang yang terjangkit penyakit. Harapannya tentu penyebaran meluas bisa dihindari, terutama kasus dari transmisi lokal,” kata Artha.

Baca juga:  Gubernur Koster Dukung Rencana Bupati Jembrana Kembangkan Produk Kakao

Selain itu, keberadaan gedung baru RSU Negara yang baru saja diresmikan memberikan manfaat lebih dalam penanganan COVID-19. RSU Negara memiliki ruang isolasi yang cukup untuk merawat pasien terkonfimasi positif.

Terkini, rumah sakit milik daerah yang kini fasilitasnya lebih lengkap dan luas sudah menambah kapasitas ruangan isolasi serta prasarana penunjang. Upaya ini juga menghindari adanya klaster-klaster penyebaran baru sekaligus mendukung tim medis Jembrana dalam menunjang kesembuhan pasien.

Namun Artha juga menegaskan, terpenting keberhasilan menekan angka COVID-19 ini berkat sinergi yang baik dari semua komponen, tidak hanya kerja dari tenaga kesehatan semata. “Jangan lupakan peran masyarakat. Penanganan pandemi tidak akan berhasil tanpa didukung kesadaaran masyarakatnya mematuhi berbagai protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Karena wabah ini bisa terselesaikan jika seluruhnya sadar untuk saling melindungi dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan tersebut,“ pungkasnya.

Baca juga:  Bersih Sampah Plastik dan Pementasan Seniman Lintas Negara Digelar Manik Bumi Foundation

Hal senada juga disampaikan Wabup Jembrana I Made Kembang Hartawan. Apresiasi dari pemerintah pusat dalam bentuk insentif sebesar Rp 14,9 miliar itu berkat kerja keras tim, yang selama ini fokus menangani Covid-19 di Jembrana. Penilaian tersebut diapresiasikan pemerintah pusat dalam bentuk pemberian dana insentif daerah tambahan (DID tambahan).

“Tambahan dana insentif ini sangat berarti bagi Jembrana. Insentif DID dari pemerintah pusat ini akan diprioritaskan untuk mendorong pemulihan ekonomi daerah seperti Industri kecil umkm, koperasi serta penanganan COVID-19, bidang kesehatan dan bantuan sosial di Jembrana. Termasuk bantuan pelatihan bagi generasi muda yang mendukung skill dan kemampuan mereka di tengah masa pandemi COVID-19,” pungkasnya. (Adv/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *