DENPASAR, BALIPOST.com – Struktur penduduk Bali termasuk dalam lima besar provinsi lansia. Artinya di Bali banyak penduduk usia lanjut disamping masih banyak juga anak – anak. Maka dari itu, Bali perlu waspada dengan Covid-19 walaupun di Indonesia yang terinfeksi Covid-19 berusia 15 – 49 tahun, tapi saat ini sudah mulai banyak menginfeksi lansia.
Demikian disampaikan Kepala Pusat Penelitian Kependudukan SDM Unud Dr. I Gusti Wayan Murjana Yasa, SE., M.Si., Senin (20/7). Meski yang meninggal atau fatal adalah mereka yang umumnya memiliki penyakit bawaan. Untuk itu yang memungkinkan seseorang untuk bertahan adalah imunitas.
Yang paling parah kedua menurutnya adalah provinsi yang migran positifnya semakin tahun semakin naik. “Artinya kita adalah target tujuan migran dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta dan NTT, sementara di Pulau Jawa episentrum Covid,” ungkapnya.
Ketika Bali gagal untuk mengendalikan migran keluar, mudik terutama di Gilimanuk, maka ia mengkhawatirkan terjadinya Covid-19 gelombang kedua. Begitu pula ketika arus balik beberapa waktu lalu.
Ia menjelaskan seorang migran akan datang ke suatu tempat ketika disitu ada orang lain yang sudah lebih dulu yang dia pandang berhasil. “Makanya begitu satu dia datang, disini melihat ada peluang, ketika pulang mengajak lebih banyak orang atau menghubungi keluarga atau temannya untuk membantu,” jelasnya.
Selain itu, lambannya mengambil tindakan saat kasus pertama Maret lalu juga menimbulkan deretan panjang kasus baru bermunculan. Menurutnya, sejak pertama Covid-19, satu orang positif, maka 450 orang terdekat yang pernah kontak dengan orang positif harus segera dicek baik swab maupun rapid. Dengan demikian cakupan tes Covid akan luas dan dapat dikendalikan.(Citta Maya/Balipost)