Bupati dan Wakil Bupati Klungkung saat melepas produk Uyah Kusamba ke Pasar Tradisional dan Modern. (BP/Adv)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Setelah melalui proses panjang, produk garam beryodium Uyah Kusamba akhirnya dilaunching di Banjar Tribuana, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Rabu (22/7). Launching dilakukan langsung Bupati Klungkung Nyoman Suwirta, didampingi Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta, Ketua TIM Penggerak PKK Klungkung Ny. Ayu Suwirta, Sekretaris Daerah Klungkung I Gede Putu Winastra dan seluruh pihak terkait lainnya.

Produksi Uyah Kusamba ini diharapkan mampu membangkitkan kembali petani garam agar terus berproduksi dan melestarikannya. Dalam launching juga diikuti oleh perbekel se-Kabupaten Klungkung melalui Video Conference.

Turut hadir Perwakilan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) M. Tito Septiarto, Perwakilan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kantor Wilayah Bali Nusa Tenggara (Kanwil Balinusra), serta lembaga terkait Pemkab Klungkung.

Baca juga:  Jelang Lebaran, Harga Tomat di Bangli Melambung

Manajer Koperasi Lembaga Ekonomi Produktif Pesisir Mina Segara Dana, I Gusti Nyoman Sadi Ari Putra, menyatakan koperasi ini akan mengelola Uyah Kusamba. Hasil produksi dijual ke pasaran dengan harga Rp 5.000 setiap 250 gram.

Sedangkan untuk bahan baku garam, pihak koperasi membeli garam hasil produksi petani seharga Rp 10.000 per kg. Dalam sebulan dapat menghasilkan 14 ton garam atau 12.000 pcs dalam kemasan berukuran 250 gram.

Dia menambahkan garam beryodium ini akan dipasarkan di pasar-pasar tradisional dan pasar modern. Pada saat launching, sebanyak 2.500 pcs Uyah Kusamba diedarkan dengan menggandeng koperasi lainnya dan Holding Company di Klungkung.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Klungkung Luh Ketut Ari Citrawati selaku Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah menyampaikan Uyah Kusamba menjadi salah satu komoditi yang strategis karena sangat dibutuhkan dalam semua sektor kehidupan. Baik itu untuk dikonsumsi maupun industri farmasi dan kosmetika.

Baca juga:  Harga Cabai Mulai Naik, Di Denpasar Capai Rp80 Ribu Per Kilo

Pemkab Klungkung dalam merevitalisasi Garam Kusamba melalui Pokja Garam, telah menghasilkan beberapa keunggulan. Yakni Indikasi Geografis (IG) merupakan bentuk pengakuan terhadap asal Garam Kusamba.

Sehingga Garam Kusamba telah memiliki identitas yang berdampak pada reputasi, kualitas dan karateristik, Standar Nasional Indonesia (SNI) yang menyatakan Garam Kusamba sudah memenuhi standar Indonesia. Izin edar BPPOM yang menyatakan Garam Kusamba sudah boleh beredar di pasar Indonesia.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menugaskan instansi terkait untuk mulai melakukan promosi. Bupati Suwirta mengharapkan para Generasi Muda Desa Kusamba dapat ikut berperan dalam melestarikan, melakukan produksi, dan pemasaran. “Mari manfaatkan garam yang merupakan produk sendiri, sesuai anjuran Presiden RI Joko Widodo, mengenai bangga menggunakan produk lokal,” kata Suwirta.

Baca juga:  Bangkitkan Kepercayaan Masyarakat Internasional, Wagub Cok Ace Ajak Pelaku Pariwisata Lakukan Ini

Bupati Suwirta juga kembali menugaskan instansi terkait agar melakukan inventarisir terhadap alat-alat yang diperlukan oleh petani garam untuk meningkatkan produksi garam. Sementara kepada Koperasi Lembaga Ekonomi Produktif Pesisir Mina Segara Dana, agar melakukan pembimbingan kepada generasi muda Kusamba.

Perwakilan Generasi Muda Kusamba I Ketut Agus Susanto menyampaikan akan mulai ikut serta dalam memproduksi Garam Kusamba sekaligus melestarikan keberadaan Garam Kusamba. (Adv/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *