AMLAPURA, BALIPOST.com – Saat ini warga yang menggeluti sektor pertanian sebagian besar usianya menginjak 40 tahun ke atas. Melihat kondisi itu, Kapolres meminta kelompok Bajatani supaya mengembangkan minat bertani kepada generasi millenial dalam menunjang ketahanan pangan nasional sebagai bentuk regenerasi bertani. Hal itu diungkapkan Kapolres Karangasem AKBP Ni Nyoman Suartini, saat Panen dan Penanaman Jagung Hibrida di Kebun Tani Bajatani yang terletak di Banjar Tanah Lengis Desa Ababi, Abang, Kab. Karangasem Rabu (22/7).
Suartini menambahkan, pelaksanaan kegiatan panen dan penanaman jagung hibrida (panen jagung sampai pemipil atau perontokan jangung, penanaman bibit jagung dengan menggunakan alat penanaman, memancing ikan nila serta panen sayur hijau) tersebut dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan khususnya di Wilayah Kabupaten Karangasem.
“Kita mengajak pihak Bajatani mengembangkan minat bertani kepada generasi millenial dalam menunjang ketahanan pangan nasional sebagai bentuk regenerasi bertani. Diperlukan beberapa program yang nantinya akan diberikan dukungan positif dari Polres Karangasem,” ucapnya.
Ketua Kelompok Bajatani I Ketut Semadiyasa, mengungkapkan, selaman ini dirinya sering menjadi narasumber beberapa kegiatan pertanian dan sangat memerlukan bimbingan serta dukungan semua pihak mengembangkan upaya ketahanan pangan khusus di perkebunannya adalah bahan organik.
“Kita minta dukungan semua pihak dalam mengembangkan pertanian di Karangasem. Karena saat ini, rata-rata usia petani diatas 40 tahun. Jadi, kedepan perlu didorong generasi muda untuk mau menjadi petani agar ada yang mewariskan sebagai petani,” Jelas Semadiyasa. (Eka Prananda/Balipost)