JAKARTA, BALIPOST.com – Parameter makroekonomi Indonesia disebut sudah mulai menunjukkan peningkatan. Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo dalam acara Penyaluran Dana Bergulir untuk Koperasi Dalam Rangka Pemulihan Ekonomi Nasional di Istana Negara, Kamis (23/7).
Dikutip dari Kantor Berita Antara, Presiden menyebutkan konsumsi dan ekspor sudah mulai meningkat. Kondisi ini diharapkan bisa menjadi momentum pemulihan ekonomi pada kuartal III yaitu Juli, Agustus, dan September 2020. Presiden Jokowi mengatakan perbaikan laju konsumsi ditopang realisasi bantuan sosial seperti, Bantuan Langsung Tunai (BLT) dana desa, bantuan sosial sembako, dan jaring pengaman sosial lainnya.
“Saya senang sudah ada angka-angka yang baik, konsumsi sudah mulai terungkit naik, artinya mungkin peredaran uang di bawah karena ada BLT desa, bansos tunai, bansos sembako, itu akan sangat mempengaruhi daya beli dan konsumsi rumah tangga, konsumsi masyarakat,” ujarnya.
Presiden mengatakan kinerja ekspor juga mulai membaik saat ini dibandingkan realisasi pada Juni 2020 dan Mei 2020. Dia meminta momentum perbaikan ekonomi ini dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para lembaga pembiayaan dan juga pelaku usaha, termasuk juga oleh koperasi. “Saya lihat aktivitas ekspor trennya naik dibanding Mei dan Juni, ini juga baik,” ucap Presiden Jokowi.
Kepala Negara mengingatkan momentum pemulihan ekonomi akan terjadi pada Juli, Agustus, September 2020 atau kuartal III 2020. Maka itu, jajaran kementerian/lembaga, dan juga seluruh pemangku kepentingan harus memanfaatkan semaksimal mungkin momentum pemulihan ini agar perekonomian tidak terus menurun di tengah pandemi COVID-19.
Pada kuartal II 2020 atau periode April, Mei, Juni 2020, Presiden Jokowi memperkirakan ekonomi Indonesia akan terkontraksi ke level negatif ke minus 4,3 persen. Namun pada kuartal III 2020, Presiden Jokowi meyakini Indonesia akan memasuki masa pemulihan.
“Kita hanya punya waktu untuk mengungkit ini di Juli, Agustus, September. Kalau kita bisa mengungkit ini Insya Allah kuartal keempat lebih mudah, tahun depan lebih mudah,” ujar Presiden Jokowi. (kmb/balipost)