TURUT memeriahkan Hari Anak Nasional 2020, yang jatuh pada 23 Juli 2020, Grup Astra Bali yang terdiri dari 15 anak perusahaan di wilayah Bali yaitu (Honda Sales Operation, Auto2000, Astra Daihatsu, Astra Isuzu, Astra BMW, AstraWorld, AJS, Astra Credit Companies, Asuransi Astra, FIFGROUP, TAF, AstraLife, TRAC, Mobil88, AstraGraphia) menggelar acara dengan konsep virtual.

Acara dengan tajuk ”Dongeng Virtual Astra 2020” menggandeng Made Taro salah satu legenda hidup pendongeng di Indonesia yang mengisi acara ini. Diikuti sebanyak 50 anak-anak (Astra Junior) dari seluruh insan Grup Astra Bali, Jakarta dan Surabaya, kegiatan dongeng virtual ini dilaksanakan pada 26 Juli 2020, mengangkat tema “Senang dirumah, Ayo kurangi sampah plastik” melalui webinar dengan aplikasi zoom.

Dalam sambutan yang disampaikan Ketua Koordinator Wilayah Grup Astra Bali, Ida Bagus Astawa Suryaputra, anak-anak perlu diperkenalkan cara bercerita terutama cerita rakyat yang sarat dengan pesan-pesan moral. Pada Hari Anak Nasional tahun ini, dengan konsep yang berbeda yaitu melalui dongeng virtual, anak-anak diajak mendengarkan cerita di rumah masing-masing yang didampingi orang tua. Dongeng Virtual ini menjadi Dongeng Virtual pertama di Bali dan mungkin Dongeng Virtual pertama di Indonesia.

Baca juga:  Cegah Penyebaran COVID-19, Astra Serahkan Bantuan Tahap Awal Rp 63 Miliar

“Selaras dengan filosofi Astra Catur Dharma butir pertama, yakni Menjadi Milik yang Bermanfaat Bagi Bangsa dan Negara, pilar ini merupakan upaya pencapaian visi Astra untuk menjadi perusahaan yang memiliki tanggung jawab sosial serta peduli dibidang Pendidikan khusunya anak-anak yang saat ini sedang belajar dirumah (daring). Dengan panduan itu, Astra dapat melaksanakan tanggung jawab sosial untuk mempertahankan budaya bercerita (budaya mendongeng) dikalangan anak-anak,” ungkap Ida Bagus Astawa.

Dalam pelaksanaannya, dongeng virtual diisi dengan cerita yang menggambarkan manusia, bebek, jangkrik, burung dan dewi hujan yang hidup berdampingan, tanpa memikirkan diri sendiri dan menjaga lingkungan sekitar dengan kemasan judul “Nyanyian Mohon Hujan”. Ajakan kepada anak-anak untuk mengurangi penggunaan bahan plastik tersirat dalam dongeng virtual ini yang dibawakan sangat apik oleh Kakek Taro, diiringi musik khas Bali rindik dipadukan dengan alat permainan tradisional lainnya membuat suasana dongeng menjadi sangat hidup dan seru. Terlihat antusias peserta di layar yang mengikuti gerakan rindik yang dimainkan Kakek Taro sapaan si pendongeng.

Baca juga:  Gubernur Koster Kembali Tindak Tegas WNA Berulah, Giliran Bule Turunkan Celana di Puncak Gunung Agung Dideportasi

Sosok Made Taro sangat familiar dikalangan anak-anak yang merupakan salah satu legenda pendongeng asal Bali yang aktif membumikan filosofi dan praktik mengasihi alam. Tidak hanya bercerita atau mendongeng Made Taro juga turut perperan dalam pelestarian permainan tradisional dan membuat buku cerita anak-anak yang sudah terpublikasi sejak tahun 1979. Atas karya-karya nya telah mengantarkan pria 81 tahun ini menjadi penerima Lifetime Achievement Award dalam ajang Ubud Writers & Readers Festival 2019.

Baca juga:  Bantu Korban Gempa, Grup Astra Bali Serahkan Paket Sembako

Penerimaan cerita dongeng virtual yang diikuti Astra Junior ini, diapresiasi oleh Kakek Taro dengan memberikan buku spesial karangannya bagi peserta yang berhasil menjawab pertanyaan seputaran alur cerita dari dongeng yang dipaparkan dan pertanyaan tambahan mengenai pemahaman dan implementasi yang dilakukan anak-anak untuk turut mensukseskan gerakan mengurangi sampah plastik serta kompetisi foto bahagia mendengarkan dongeng dan kompetisi aktifitas mengurangi sampah plastic yang dilakukan selama dongeng virtual berlangsung dengan mengirimkan ke @astragroupbali.
Respon para peserta sangat positif dengan adanya dongeng virtual ini. Keegiatan ini bisa menjadi dongeng virtual perdana yang dilakukan dimasa adaptasi kebiasaan baru. Ini sejalan dengan tujuan Astra untuk Indonesia cerdas salah satunya turut berkontribusi meningkatkan mutu Pendidikan dengan metode budaya bercerita melalui dongeng,” tutup Ida Bagus Astawa. (kmb/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *