TABANAN, BALIPOST.com – Telah dimulainya tatanan kehidupan baru menuju Tabanan Aman dan Produktif, secara bertahap sejumlah obyek wisata di wilayah Kabupaten Tabanan pun mulai dibuka untuk kunjungan lokal. Selain lima DTW besar yang lebih dulu dilaunching untuk dibuka kembali, satu persatu kawasan wisata khususnya wisata pantai juga telah dibuka.
Setelah Pantai Yeh Gangga, kini giliran pantai Kedunggu yang berada di Kecamatan Kediri juga mulai menerima kunjungan wisatawan lokal, mulai Minggu (26/7).
Dari informasi yang dihimpun, pantai yang dikenal sebagai lokasi surfing ini sebelum wabah COVID-19 memang tidak pernah sepi dari wisatawan asing. Apalagi gelombang di pantai tersebut memang sangat pas untuk melakukan kegiatan surfing.
Perbekel Belalang I Made Mustika mengatakan, sebelum memutuskan untuk dibuka kembali pada Minggu (26/7), pihaknya bersama masyarakat desa setempat telah menyiapkan berbagai hal untuk penerapan protokol kesehatan COVID-19. “Krama adat sebelumnya sudah melakukan pembersihan pantai sebelum dibuka,” ungkapnya.
Bahkan pihaknya juga tetap memungut tiket masuk untuk ke areal pantai. “Karcis masuk dikelola Desa Adat Kedunggu dan masih tetap dipungut. Jadi tidak ada digratiskan, kita buka karena kebetulan hari Minggu,” katanya.
Ditengah pandemi, pihaknya juga mengatakan lebih memperketat protokol kesehatan bagi para pengunjung seperti wajib gunakan masker, dan menyiapkan tempat cuci tangan.
Begitupun sejumlah pecalang juga dikerahkan untuk pengawasan di pantai agar tidak menimbulkan kerumunan. “Protokol kesehatan tetap diketatkan agar tidak sampai terjadi klaster baru,” tegasnya.
Made Mustika juga mengaku berencana akan menambahkan wahana bermain anak-anak. Seperti perosotan dan kolam renang anak. Wahana baru tersebut rencanya dibuat di sebelah timur. “Kemungkinan awal tahun 2021 baru bisa terealiasi,” tegasnya.
Mustika berharap dengan dibukanya kembali Pantai Kedunggu di tengah pandemi yang belum mereda, diharapkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat. Utamanya sejumlah pedagang yang tutup karena pandemi. “Sekarang belum semua pedagang buka, baru 2-3 pedagang saja karena suasana pantai masih sepi,” pungkasnya. (Puspawati/balipost)