NEGARA, BALIPOST.com – Jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju kompak mendukung pemulihan Bali lewat video “Bali Bangkit”. Dalam video itu, mereka memberikan pesan dan harapan agar perekonomian Bali kembali bangkit dari keterpurukan setelah terdampak COVID-19.
Seperti diketahui, Bali sangat terdampak pandemi COVID-19 lantaran statusnya sebagai destinasi pariwisata dunia. Perhatian khusus yang diberikan pemerintah pusat inipun diapresiasi Gubernur Bali Wayan Koster dalam Webinar & Launching Video Bali Bangkit “Pesan & Harapan Para Menteri Kabinet Indonesia Maju” dari Ruang VIP Kantor Bupati Jembrana, Negara, Minggu (26/7). “Kami di Bali sudah membentuk tim percepatan pemulihan ekonomi yang dipimpin Bapak Wagub, dan telah melakukan berbagai langkah pemulihan,” ujar Gubernur Bali Wayan Koster.
Menurutnya, Presiden RI Joko Widodo juga sudah memberikan arahan di Istana Bogor, 15 Juni lalu agar para gubernur mengambil langkah percepatan pemulihan perekonomian pasca COVID-19, selain meningkatkan penanganan serta penyembuhan pasien. Di Bali khususnya, sudah mengambil sejumlah langkah pemulihan yang diawali secara niskala dengan upacara Pemahayu Jagad di Pura Besakih pada 5 Juli lalu.
Kemudian berlanjut ke tahapan pertama dengan membuka aktivitas masyarakat lokal kecuali sektor pendidikan pada 9 Juli 2020 lalu. Tahapan kedua akan dilanjutkan 31 Juli nanti dengan pembukaan pintu pariwisata domestik. Disusul tahapan ketiga dengan pembukaan pariwisata internasional pada 11 September mendatang. “Semuanya dilakukan secara bertahap, selektif dan terbatas. Kami juga ingin memastikan pencegahan dan penanganan COVID-19 tetap terjaga. Salah satunya lewat pararem yang dijalankan di seluruh desa adat,” jelasnya.
Koster menambahkan, Bali dibuka secara bertahap agar memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat untuk bisa beraktivitas dan tetap produktif di masa pandemi, sekaligus menyiapkan diri menghadapi dibukanya kembali pariwisata. Sejauh ini, penanganan COVID-19 diklaim sudah semakin baik. Ditunjukkan dengan tingkat kesembuhan yang semakin tinggi.
“Saya juga mengundang pihak Kementerian untuk melaksanakan kegiatannya di Bali. Ini penting sebagai upaya pemulihan Bali sebagai destinasi wisata dan menyumbang devisa besar bagi Indonesia,” pintanya.
Mengamini pernyataan Gubernur, Wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengharapkan dukungan pemerintah pusat seperti pemberian soft loan bagi para pelaku pariwisata Bali. “Ini akan sangat membantu kami dalam menghadapi dan memulai lagi pariwisata di Bali,” ujarnya.
Sementara itu dari jajaran pemerintah pusat, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengungkapkan rasa keprihatinannya terhadap kondisi pariwisata Bali yang terpukul cukup berat akibat pandemi COVID-19. “Kontraksi penurunan wisatawan ke Bali mencapai 82,8 persen. Karena itu menjadi penting untuk memulihkan kembali Bali,” ujarnya
Untuk itu, pihaknya akan hadir langsung di Pulau Dewata guna mengambil langkah cepat dalam pemulihan kondisi perekonomian Bali. Sebab, Bali adalah jantungnya pariwisata Indonesia, dan jika Bali tidak dipulihkan maka pariwisata Indonesia akan lumpuh.
“Kami akan hadir di berbagai sektor, berbagai major project dan berdiskusi langsung dengan bapak Gubernur untuk langkah selanjutnya,” kata Suharso.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut stimulus ekonomi yang digelontorkan pemerintah dapat membangkitkan kembali pariwisata Bali dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19. Senada dengannya, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pemerintah menyediakan tiga program mendukung UMKM. Diantaranya, program restrukturisasi kredit, subsidi dan penjaminan modal kerja.
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan BUMN dengan sumber daya akan melakukan yang terbaik bagi Indonesia misalnya melalui Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), sudah disiapkan restrukturisasi kredit UMKM. Jajaran Menteri lain yang turut memberi pesan yakni Menteri PUPR, Menteri Koperasi dan UKM, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Menteri Perhubungan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Perindustrian, Menteri Desa, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Menteri Sosial dan Menteri Pariwisata.
Juga Gubernur Bank Indonesia, Ketua Dewan Komisioner OJK, dan Ketua Gugus Tugas Nasional Penanganan Covid-19. (Rindra Devita/balipost)