Salah satu obyek wisata di Nusa Penida yang sepi pengunjung sejak adanya instruksi menutup seluruh obyek wisata di Bali. (BP/dok)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Memasuki adaptasi kebiasaan baru, Kepulauan Nusa Penida bersiap menyambut wisatawan. Bupati Klungkung Nyoman Suwirta, bahkan turun langsung ke Nusa Penida bersama Forkopimda Klungkung untuk menata kembali Nusa Penida, dengan menyelesaikan berbagai persoalan yang muncul setelah menjalani pandemi COVID-19.

Bupati Suwirta mengawali turun ke Lembongan dan Ceningan, bertemu dengan prajuru adat dan perangkat desa se-Nusa Lembongan. Usai turun langsung, Bupati Suwirta, Minggu (26/7) mengatakan kehadirannya bersama Wakil Bupati dan anggota Forkompinda di Kecamatan Nusa Penida, untuk memantau situasi terakhir di dunia pariwisata setempat.

Baca juga:  Kabar Baik! Bali Catatkan Tambahan Pasien Sembuh di Atas 250 Orang

Bupati Suwirta memastikan sejumlah pembangunan infrastruktur akan tetap berjalan di tengah pandemi COVID-19. Pembangunan Pelabuhan Segitiga Emas akan berjalan sesuai rencana berkat lobi yang intens dengan pusat.

Kepulauan Nusa Penida saat ini telah menarik perhatian sejumlah pejabat pusat dan segera akan dikunjungi menteri. Pembangunan tanggul dan panggung Ceningan juga akan tetap berjalan dan masyarakat diajak untuk ikut mengawal tahapan pembangunan ini. “Pembangunan jembatan penghubung Lembongan-Ceningan juga akan terus dikomunikasikan. Kami siap menemui kembali para pejabat kementerian di pusat meski di tengah pandemi. Kepastian status tanah juga akan segera diselesaikan,” katanya.

Baca juga:  Air Terjun Tegenungan Deras dan Keruh,  Wisatawan Tetap Nekat Mandi

Terkait pembuatan tempat budidaya kepiting, udang dan kerapu, pihaknya mendorong supaya kelompok mulai bekerja membuat tambak meskipun dana bantuan dari pusat belum ada. Namun Pemkab Klungkung akan membantu dengan alat berat.

Pembangunan tempat pembudidayaan kepiting, udang dan ikan kerapu akan dibuat di sekitar mangrove.

Sementara untuk rumput laut, pemerintah sudah membuat kajian sehingga pertanian rumput laut bisa seperti sekarang. Pemkab sudah berhasil menghidupkan pertanian rumput laut melalui kajian yang menghabiskan dana tidak sedikit. Untuk menjaga harga rumput laut, dirinya mengaku akan berupaya melalui pembentukan koperasi. (Bagiarta/balipost)

Baca juga:  Pujawali di Pura Uluwatu, Sejumlah ''Pamedek'' masih Pakai Kantong Plastik
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *