TABANAN, BALIPOST.com – Naas menimpa I Made Artana, pria berusia 47 tahun asal Desa Bangli, Kecamatan Baturiti, Tabanan. Pasalnya, ia tewas karena tertimbun material tanah galian, Senin (27/7).
Dari informasi yang dihimpun, sekitar pukul 10.00 WITA ada pengerjaan pemerataan tanah dengan menggunakan alat berat di areal tanah milik I Ketut Sindem, di Desa Bangli, Baturiti. Pemilik rumah berencana membuat membuat senderan dan tembok pekarangan.
Saat dilakukan pengerukan, tiba-tiba longsor terjadi, dan naas saat kejadian korban berada di samping senderan yang mengalami longsor. Korban pun tidak dapat menghindar dan tertimbun material berupa tanah dan batu.
Melihat kejadian tersebut, sejumlah pekerja dan warga pun langsung berupaya melakukan pertolongan dengan mengandalkan alat manual sembari menunggu bantuan lainnya datang.
Karena ketebalan material longsor, keberadaan korban pun sulit ditemukan. Hingga akhirnya diputuskan pencarian menggunakan alat berat yang ada.
Korban pun akhirnya berhasil ditemukan namun sayang nyawanya sudah tidak bisa tertolong. Korban mengalami luka pada bagian dagu sepanjang 12 sentimeter dan dievakuasi ke Puskesmas Baturiti.
Diduga korban tewas kehabisan nafas karena lama tertimbun material, dimana tidak ada luka dibagian kepala dan hanya mengalami luka pada dagu.
Kapolsek Baturiti AKP Fahmi Hamdani saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi. “Masih kami periksa, mohon bersabar ya. Tetapi memang benar korban meninggal tertimbun tanah saat pembangunan rumah,” terangnya singkat.
Dan setelah dilakukan pemeriksaan di Puskesmas Baturiti, kini korban sudah dibawa ke rumah duka untuk diupacarai lebih lanjut. Begitupun di lokasi longsor telah dipasangi garis polisi untuk menghindari warga ke lokasi kejadian yang masih dirasa sangat rawan longsor tersebut. (Puspawati/balipost)