Bupati Jembrana, I Putu Artha. (BP/Istimewa)

NEGARA, BALIPOST.com – Rencana pemerintah pusat untuk membuat akses jalan cepat (tol) Denpasar-Gilimanuk, disambut baik pemerintah Kabupaten Jembrana. Hal itu dinilai bisa mempercepat akses dan berdampak pada perekonomian masyarakat Jembrana.

Namun, diharapkan ada akses poin dimana di Jembrana tidak hanya menjadi daerah lintasan. Dan berkembang menjadi daerah pendukung pariwisata di daerah lainnya di Bali. Bupati Jembrana I Putu Artha mengatakan adanya rencana jalan tol yang melintasi Jembrana ini sangat didukung.

Hal ini semakin memberikan akses yang cepat, terutama berkaitan dengan perekonomian masyarakat. Namun, pemerintah daerah akan mengusulkan agar Jembrana juga mendapatkan akses poin ataupun titik singgah sehingga arus kendaraan nantinya tidak hanya sekedar lintasan. “Kita dari awal kan sudah membangun sejumlah rest area. Paling tidak di sepanjang Gilimanuk hingga Pekutatan, ada tiga titik persinggahan atau pintu masuk. Satu di Timur (Mendoyo-Pekutatan) satu, tengah (Negara) satu dan di Barat satu (Melaya),” ujar Artha.

Baca juga:  Dari Sekolah di Bali Siap Kembali Belajar Daring hingga Bupati Badung Respons Petisi

Seperti diketahui, saat ini di beberapa titik di jalan nasional Denpasar-Gilimanuk, pemerintah kabupaten Jembrana telah membangun sejumlah “rest area”. Di Melaya, Yehembang (Rambut Siwi) dan Pengeragoan (Pekutatan). Beberapa di antaranya sudah mulai dioperasikan untuk rest area tersebut. Seperti di Anjungan Cerdas Jalan Nasional Rambut Siwi dan  Rest Area Pengeragoan.

Sementara itu, ditemui terpisah Senin (27/7), Ketua DPRD Jembrana, Ni Made Sri Sutharmi, juga menyambut baik adanya rencana yang telah ditegaskan Gubernur Bali, Wayan Koster. DPRD Jembrana mengharapkan akses jalan cepat ini nantinya bisa menunjang kesejahteraan masyarakat khususnya Jembrana.

Baca juga:  Lebaran, Trafik Data Telkomsel Naik 136 Persen

Namun, agar tetap Jembrana tidak hanya menjadi jalur lintasan dan menjadi “kota mati,” menurutnya perlu ada akses-akses pintu masuk ataupun rest area yang menyokong jalan cepat itu. “Kalau menurut kami, akan lebih baik akses jalan cepat itu di sisi utara. Dan lebih banyak untuk kendaraan barang, karena selama ini yang membuat jalur menjadi lambat di Denpasar-Gilimanuk karena padatnya kendaraan barang,” terang Ketua DPRD perempuan pertama di Bali ini.

Baca juga:  Dampak Pandemi COVID-19, Ratusan Perusahaan di Badung Tutup

Pihaknya juga meyakini, jalan cepat atau jalan tol ini akan menyokong perekonomian masyarakat Jembrana. Mempercepat akses transportasi dan waktu tempuh lebih cepat ke Denpasar. Apalagi, Jembrana dalam tata ruang Provinsi Bali, menjadi wilayah industri pendukung daerah lain di Bali.

Sebelumnya, Gubernur Bali Wayan Koster saat berkunjung ke Jembrana  menyampaikan kepastian pembangunan jalan tol Gilimanuk-Denpasar. Akan ada dua tahap yang dilakukan. Pertama jalur Tabanan-Pekutatan dan selanjutnya Pekutatan-Gilimanuk. Ground breaking pembangunan jalan tol itu ditargetkan pada Maret 2021. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

3 KOMENTAR

  1. Saya sngat setuju, jika jln tol lintas Jembrana Denpasar udah trlealisasi , dan Jembrana
    bukan sbg perlintasan saja nanti. Hrs ada ide” kreatif utk memancing para wisata singgah di Jembrana..

  2. sebagai masayarakat tabanan saya kurang setuju kalau daerah tabanan hanya dijadikan pelintasan jalan tol,seharusnya di daerah tabanan juga dibuatkan pintu krluar dan masuk tol sehingga manfaat tol.dapat dirasakan oleh tabanan senagai daerah yg berkembang,minimal.ada pintu keluar di daerah selemadeg timurbatau ketambitan agar pengembangan kota cepat terjadi,apalagi sekarang perumahan tumbuh pesat di dua daerah tersebut.secara ekonomi daerah tabanan akan sangat diminati para investor krn lokasi yg sangat strategis..

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *