BANGLI, BALIPOST.com – Sejak beberapa pekan terakhir, sejumlah destinasi wisata di Kabupaten Bangli sudah kembali buka. Setelah sebelumnya sempat tutup akibat pandemi COVID-19. Namun tidak demikian dengan Penglipuran.
Obyek wisata yang terkenal dengan arsitektur rumah tradisional Bali itu hingga saat ini masih memilih tutup. Bendesa Adat Penglipuran I Wayan Supat mengungkapkan alasan Penglipuran belum dibuka untuk wisatawan.
Kata Supat, Penglipuran saat ini masih sedang memempersiapkan diri sebelum menerima kunjungan wisatawan. Salah satunya mempersiapkan terkait protocol kesehatan menyesuaikan adaptasi kehidupan era baru.
Sebelum buka kembali, pihaknya harus memastikan warganya benar-benar siap menjalankan kehidupan normal baru. Caranya dengan terus memberikan edukasi. “Karena pariwisata di Penglipuran kan bersentuhan langsung dengan wisatawan. Sehingga harus benar-benar dipersiapkan,” ungkapnya, Selasa (28/7).
Tak hanya itu, untuk meningkatkan keindahan dan kenyamanan wisatawan, Penglipuran juga masih melakukan renovasi terhadap sejumlah aset-asetnya.
Salah satunya Balai Banjar yang selama ini sering dijadikan sebagai tempat pertemuan dan pementasan seni. “Kami juga masih menunggu pelaksanaan verifikasi dari tim verifikasi. Apa saja yang menjadi persyaratan sudah kami persiapkan,” ujarnya.
Supat tidak mengungkapkan secara pasti kapan Penglipuran akan kembali dibuka untuk wisatawan. Dia hanya menyebut kemungkinan awal Agustus.
Bercermin dari situasi normal tahun sebelumnya, biasanya tingkat kunjungan wisatawan pada bulan Juli-Agustus bagus. “Sekarang karena semua wilayah terdampak COVID-19 ini, kami tidak tahu seperti apa kunjungan nantinya,” pungkasnya. (Dayu Swasrina/balipost)