Petugas memeriksa kesehatan hewan kurban. (BP/Istimewa)

NEGARA, BALIPOST.com – Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, penjualan hewan kurban tahun ini tidak menggembirakan. Kondisi ini diakui penjual hewan kurban di Negara.

Menurut Made Artawa, salah seorang pedagang di Banyubiru, permintaan hewan kurban jauh turun dibandingkan sebelumnya. Bila dibandingkan dengan tahun lalu, permintaan bisa mencapai 400 ekor, namun saat ini turun drastis hingga 60 persen.

“Misalnya untuk kambing, tahun lalu bisa mencapai 400 ekor dikirim ke Denpasar. Sekarang baru sekitar 175 ekor, jauh turun,” terangnya.

Baca juga:  Kongres V PDIP akan Dirangkai Perayaan Idul Adha

Selain itu, harga pembelian ke peternak juga jauh lebih tinggi. Sehingga sulit untuk mendapatkan hewan yang sesuai pasaran.

Tahun lalu, harga per ekor di tingkat peternak berkisar Rp 2 juta lebih. Namun tahun ini, harga jual di peternak mencapai Rp 3 juta lebih dengan ukuran yang sama.

Sementara itu, untuk memastikan kesehatan hewan, petugas melakukan inspeksi ke sejumlah penjual hewan kurban, Rabu (29/7). Pemeriksaan yang dilakukan dari Bidang Kesehatan Hewan dan Veteriner terkait kesehatan luar hewan yang dijual untuk keperluan kurban.

Baca juga:  Umat Islam Diajak Miliki Optimisme Tinggi

Pemeriksaan menyasar sejumlah pedagang kambing dan sapi di sekitar Negara. Seluruh hewan yang dijual diperiksa kesehatan terutama kesehatan luar. Termasuk mata, mulut serta hidung hewan yang dijual.

“Ini kita lakukan untuk memastikan hewan kurban nantinya sehat dan tidak menularkan penyakit. Sehingga layak dikonsumsi nantinya,” ujar Kepala Bidang Keswan Kesmavet Jembrana, I Wayan Widarsa.

Menurut Widarsa, ada dua tahap pemeriksaan yang dilakukan untuk hewan kurban ini. Pertama, pemeriksaan fisik luar baik itu mulut, hidung, mata serta alat kelamin dilakukan di setiap pedagang yang menjual hewan kurban. Selanjutnya tahap kedua, dilakukan saat hewan kurban disembelih sebelum dibagikan ke masyarakat. “Untuk yang di pedagang ini, kita pastikan hewan ini layak digunakan untuk kurban,” tandasnya.

Baca juga:  Belum Terima Gaji, Pegawai Kontrak di Pemkab Karangasem Mengeluh

Menurut Widarsa, dari hasil pemeriksaan di sejumlah pedagang, semua hewan yang dijual sudah layak untuk dijadikan hewan kurban dan tidak mengidap penyakit. (Surya Dharma/balipost)

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *