DENPASAR, BALIPOST.com – Universitas Mahadewa Indonesia atau Mahadewa University (dulu bernama IKIP PGRI Bali) menunjukkan diri sebagai lembaga pendidikan yang peduli dengan program Gubernur Bali, Wayan Koster mensejahterakan petan Bali. Mahadewa University ikut mengedukasi masyarakat untuk membeli beras petani Bali dan produk pertanian lokal lainnya.
Hal itu diungkapkan Rektor Mahadewa University Dr. I Made Suarta, S.H., M.Hum., dan Ketua YPLP PT IKIP PGRI Bal, Drs. IGB Arthanegara, S.H., M.H., M.Pd., usai menyerahkan 100 paket beras petani Bali kepada karyawan, para dekan dan wakil rektor, Kamis (30/7) di kampus setempat. Pembagian beras petani Bali akan dilanjutkan saat baksos mahasiswa Oktober mendatang di dua kabupaten.
Rektor Made Suarta yang juga seniman arja ini menegaskan saatnya warga Bali nindihin petani Bali dengan membeli produk pertanian lokal Bali. Hanya dengan demikian para petani kita bisa berdayakan dan warga Bali sejahtera.
Bahkan dia menyebut saatnya kulkul bulus dipukul untuk bergerak membeli produk petani dan pertanian Bali. “Sebaliknya, jika kita membeli produk petani luar Bali, uang hanya akan beredar di luar Bali dan sangat sulit ditarik. Sedangkan jika kita nindihin poduk petani Bali, mereka akan sejahtera dan bisa dipakai mayadnya yang akhirnya juga bermuara pada semua masyarakat Bali,” ujarnya.
Untuk itu, ia meminta sivitas akademika Mahadewa University mengedukasi masyarakat untuk terbiasa membeli beras petani Bali. “Jika sudah namanya nindihin, kita harus kompak memberayakan petani Bali. Apalagi dari segi harga sangat menguntungkan masyarakat,” tegasnya.
Made Suarta sejak memimpin Mahadewa University ketika bernama IKIP PGRI Bali sudah fanatik dengan produksi pertanian lokal Bali. Hal ini perlu dilanjutkan agar masyarakat Bali bisa semakin.mandiri.
Hal itu didukung Ketua YPLP PT IKIPPGRI Bali, IGB Arthanegara bahwa sikap fanatik dan nindihin produk pertanian Bali dilandasi spirit kesejahteraan bersama. Dengan membeli beras petani Bali, itu artinya ikut mendekatkan petani dengan pasar sehingga tak dikelola oleh para tengkulak.
Cara ini juga ampuh untuk membuat karyawan yang di-PHK akibat pandemi dan mau bertani mau bertahan menjadi petani. Mahadewa University, kata dia, akan menjadi garda terdepan beraksi dan mengedukasi masyarakat untuk membeli produk pertanian lokal Bali. (Sueca/balipost)