Suasana deklarasi jelang dibukanya Bali untuk wisatawan domestik di Nusa Dua, Kamis (30/7). (BP/rin)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Ada yang menarik pada acara Deklarasi Program Kepariwisataan Dalam Tatanan Kehidupan Bali Era Baru dan Digitalisasi Pariwisata Berbasis QRIS di ITDC, Nusa Dua, Kamis (30/7). Sebab, seluruh undangan juga melakukan tos arak Bali atau minum arak bersama.

Tidak terkecuali dua menteri yang turut hadir dalam acara ini, yakni Menko Marvest Luhut Binsar Pandjaitan dan Menpar Wishnutama Kusubandio. Sebelum tos, juga digelar lelang arak De’wan dan Nikki Sake.

Baca juga:  Berkontribusi 0,68 Persen pada Perekonomian, P3DN Terus Dioptimalkan

Arak tersebut telah memenuhi syarat edar legal (ijin edar dari BBPOM dan pita cukai) serta uji rasa dan kenyamanan. Untuk diketahui, petani arak kini mulai dibina oleh Pemprov Bali untuk memproduksi arak berkualitas tinggi yang memenuhi standar Pergub No.1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali.

Dengan adanya regulasi itu pula, arak Bali kini menjadi salah satu alternatif oleh-oleh dari Pulau Dewata.

Baca juga:  Gali Potensi Ekonomi, Kelompok Wanita Ini Juarai Kompetisi Pemberdayaan

Penawaran Arak De’wan yang dibuka sebesar Rp 300 ribu berhasil dilelang dengan harga Rp 5 juta. Sedangkan Nikki Sake yang harga dasarnya Rp 250 ribu, akhirnya terjual sebesar Rp 4 juta.

Masing-masing bahkan dibeli sebanyak 5 botol. Lelang ini sekaligus mengimplementasikan Pergub No. 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan, dan Industri Lokal Bali. (Rindra Devita/balipost)

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *