Suasana pasar Tembuku yang ditutup sementara tiga hari (BP/ist)

BANGLI, BALIPOST.com – Pasar Tembuku di Desa Tembuku, ditutup sementara selama tiga hari sejak Jumat (31/7). Penutupan dilakukan menyusul adanya seorang pedagang di pasar setempat yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Perbekel Tembuku I Ketut Mudiarsa mengungkapkan langkah penutupan pasar ini dilakukan untuk mencegah meluasnya penyebaran virus corona di areal pasar tersebut, setelah adanya seorang pedagang di pasar itu yang dinyatakan positif Covid-19 tiga hari lalu.

Selama ditutup, areal pasar Tembuku disterilkan dengan cara disemprot cairan disinfektan dua kali dalam sehari. Penyemprotan sudah dilakukan sejak Kamis (30/7) sore oleh pemerintah Desa Tembuku melibatkan Palang Merah Indonesia (PMI) Bangli. “Pasar ditutup sampai hari Minggu. Senin buka kembali,” ungkapnya.

Baca juga:  Kreatif, Petani Ini Manfaatkan Tanah Marginal hingga Olah Hasil Panen

Dijelaskan Mudiarsa, pedagang yang terkonfirmasi positif covid merupakan warga Desa Tembuku. Di Pasar, pedagang itu kesehariannya berjualan canang. Pedagang tersebut terpapar covid dari anaknya yang lebih dulu dinyatakan positif.

“Saat anaknya dinyatakan positif Covid-19, sebenarnya satgas sudah mengintruksikan agar jangan jualan dulu. Tapi tetap jualan. Karena khawatir virus ini meluas, sehingga kami mengambil kebijakan setelah berunding dengan BPD, untuk menutup pasar selama tiga hari,” terangnya.

Lebih lanjut dikatakannya bahwa ssaat ini pedagang yang dinyatakan positif tersebut telah dijemput oleh Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 Kabupaten Bangli untuk dirawat. Untuk mengetahui siapa saja yang sempat melakukan kontak erat dengan pedagang tersebut, langkah penelusuran atau tracing sudah dilakukan. Hanya saja sebagaimana SOP terbaru yang berlaku saat ini, warga yang pernah kontak erat tidak dirapid tes. Hanya diminta melakukan karantina mandiri. Gugus Tugas akan langsung melakukan uji swab jika ada warga yang mengalami gejala.

Baca juga:  Ratih Menikah, Tetap Ditarget Emas

Dengan tidak adanya pelaksanaan rapid tes terhadap warga yang pernah kontak erat dengan kasus positif, Mudiarsa mengaku pihaknya cukup khawatir. Mengingat yang namanya pasar, ada banyak orang yang berinteraksi dan melakukan kontak erat. Ia berharap jangan sampai ada warganya yang mengalami gejala dalam jumlah banyak di waktu berbarengan.

Pihaknya mengaku sudah mengusulkan kepada Gugus Tugas Kabupaten agar bisa melakukan swab terhadap warga yang sempat kontak erat dengan pedagang itu. “Katanya menurut Gugus Tugas Kabupaten sudah diusulkan sebanyak 100 orang. Mudah-mudahan betul-betul bisa dikabulkan bapak bupati. Nanti kan kami akan data lagi siapa yang pernah kontak erat dan dekat dengan pedagang tersebut,” ujarnya.

Baca juga:  Tokyo Darurat COVID-19 hingga Agustus, Ini Skema Gelaran Olimpiade

Disebutkannya, pedagang yang selama ini aktif berjualan di Pasar Tembuku berjumlah 32 orang. Sebelum ditutup sementara, pasar Tembuku biasanya buka dari pagi mulai pukul 06.00 sampai pukul 09.00 wita. Kata Mudiarsa, seluruh pedagang di Pasar Tembuku telah memaklumi kebijakan penutupan sementara pasar tersebut. (Dayu Rina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *