DENPASAR, BALIPOST.com – Ada yang menarik dari suasana pemotongan hewan kurban di gedung serbaguna DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Padang Sambian, Jumat (31/7) pagi.
Selain menerapkan protokol kesehatan secara ketat, panitia juga memberikan daging kurban kepada orang yang membutuhkan, seperti fakir miskin atau orang kurang mampu. Pasalnya, pandemi Covid-19 memberikan dampak luar biasa dalam kehidupan masyarakat.
“Sebagian masyarakat kehilangan mata pencaharian yang berdampak pada kualitas hidup keluarga. Karena itu, perayaan Idul Adha ini menjadi momentum untuk berbagi,” kata wakil ketua DPW LDII Bali, H. Hardilan didampingi sekretaris H. Didik Guntoro.
Uniknya lagi, daging kurban juga dibagikan kepada krama Bali yang atau saudara warga asli Bali yang ada di sekitar kantor DPW LDII Bali. Sejatinya pemberian daging kurban kepada semeton Bali ini sudah dilakukan sejak turun temurun.
Hal ini sebagai bukti nyata warga LDII Bali menjaga toleransi, kerukunan, dan persaudaraan dengan semeton Bali. Bagi-bagi daging ini sangat disambut antusias warga sekitar. Dengan adanya membagi kurban ini diharapkan terpelihara keharmonisan di Bali.
Yang tak kalah menarik, LDII Bali tetap konsisten tidak menggunakan kantong plastik sebagai tempat daging hewan kurban. Daging kurban dimasukkan atau ditempatkan di dalam besek atau tempat yang terbuat dari anyaman bambu berbentuk segi empat.
“Penggunaan besek ini sebagai wujud nyata LDII Bali ikut menjaga kerusakan lingkungan dari bahaya plastik,” imbuh Agus Purmadi, wakil ketua LDII Bali.
Secara regulasi, hal itu juga diatur Pemerintah Provinsi Bali melalui Peraturan Gubernur Nomor 97/2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai. Selain pergub, juga ada Peraturan Walikota Denpasar Nomor 36/2018 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik. (Parwata/Balipost)