MANGUPURA, BALIPOST.com – Isu adanya pemangkasan program santunan disikapi Pemerintah Kabupaten Badung. Pemerintah setempat melalui Dinas Sosial (Dinsos) menegaskan tidak akan memangkas program pro rakyat tersebut.
“Sesuai komitmen Bapak Bupati Badung, semua program santunan untuk masyarakat tetap jalan. Seperti santunan untuk penunggu pasien tetap berjalan,” ujar Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Badung I Ketut Sudarsana, Senin (3/8).
Menurutnya, permohonan santunan penunggu pasien yang masuk hingga 13 Juli 2020 telah mencapai 493 orang. Sedangkan, dana yang terealisasi senilai Rp 722.200.000. “Total permohonan santunan penunggu pasien secara keseluruhan yang masuk ke kita ada sebanyak 493 orang,” katanya.
Dikatakan, jumlah permohonan santunan pasien yang masuk kemungkinan bertambah. Sebab, rekap data baru sampai pertengahan bulan Juli 2020. “Tahun lalu itu jumlah permohonan yang masuk 2.951 orang. Kalau acuannya tahun lalu (2019) masih tergolong sedikit permohonan yang masuk pada tahun 2020 ini,” ungkapnya.
Disinggung realisasi anggaran dari santunan penunggu pasien, Sudarsana menyebut senilai Rp 4.324.800.000. “Jadi kami tegaskan untuk santunan panunggu pasien tetap berjalan. Sesuai dengan komitmen Bapak Bupati,” tegasnya.
Santunan penunggu pasien ini telah berlaku sejak 18 Agustus 2017 lalu dan telah tertuang dalam Peraturan Bupati (Perbup) Badung Nomor 45 tahun 2017. Untuk jumlah bantuan besarannya paling banyak Rp 5 juta dan hanya diberikan sekali selama setahun.
Seperti diketahui, Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta memastikan sejumlah program populer seperti tunjangan lansia dan tunjangan penunggu pasien dipastikan jalan. Hal ini bukanlah persoalan besar. Yang sekarang menjadi atensinya adalah program infrastukrutr yang dibutuhkan masyarakat.
“Program ini tetap bisa berjalan, karena proteksi pengelolaan keuangan dilakukan secara baik. Selaku pemimpin kami beda. Kami mau mendengar hal-hal yang tak ingin kami dengar. Ini untuk evaluasi. Kami pun siap melakukan kebijakan out the box,” ujarnya.
Ditanya mengenai realisasi pendapatan hingga saat ini, pejabat asal Desa Pelaga, Kabupatrn Badung menyatakan Rp1,3 triliun dari Rp2,6 triliun. Lantas apakah mampu memenuhi kebutuhan dasar masyarakat Badung Giri Prasta kembali menyatakan ikan lele ikan mujair. “Tak bertele-teleh pasti cair,” pungkasnya.(Parwata/Balipost)