DENPASAR, BALIPOST.com – Sebelumnya, tim basket putri Bali hanya berlatih secara mandiri di rumah masing-masing. Namun, skuad tim putri PON Bali, mulai berlatih teknik di GOR Merpati, tiap Selasa dan Kamis, sejak pekan lalu. Tim basket putri Bali merebut tiket PON di nomor five on five dan three on three, yang ditangani duet pelatih Farhan dan Kadek Darmawan.
Manajer tim basket putri Bali, Deddy Setiawan, di Denpasar, Senin (3/8) menerangkan, tim five on five bermaterikan Mita Istinawati, Putu Tiana Widiastri, Made Dita Pramesti Sandradewi, Andi Adlina Nabila Madjid, Dewa Ayu Made Sriartha Kusuma Dewi, Ni Made Hilda Meira, Kadek Sanis Jisanchegi, Tricia Mary Aoijs, I Gusti Agung Ayu Dian Nariswari, Ni Putu Eka Liana Febiananda, serta Made Arynna Dwi Prabayanthi.
Sementara, pebasket putri yang lolos PON di nomor three on three adalah Regita Pramesti, Fitria Ramadhani Madjid, Michelle Kurniawan dan Pande Ketut Natalia Desintha. “Seluruh pebasket ini berada di Bali, hanya Regita yang sudah bekerja di Jakarta,” ungkap Deddy Setiawan. Menurut dia, protokol kesehatan yang diterapkan selama berlatih, seperti pemeriksaan suhu tubuh, serta rajin mencuci tangan. “Kami tidak memaksa kepada pebasket, jika sedang sakit atau tidak enak badan, sebaiknya tidak berlatih,” saran dia.
Dikemukakan, untuk pebasket five on five kelahiran 1998, sedangkan three on three lahir pada 1997. Ia mengakui, persaingan ketat pada PON di Papua 2021 mendatang, datang dari tim Jawa, seperti DKI, Jabar, Jateng dan Jatim. Kendati demikian, Deddy Setiawan tetap mematok tim basket putri Bali bisa mengawinkan 2 keping emas. “Pasalnya, para pebasket tim Jawa dan Bali sudah saling mengetahui peta kekuatannya, sebab mereka berlaga pada turnamen pro Piala Srikandi,” ucapnya.
Diakuinya, duet pelatih Farhan dan Kadek Darmawan, saat ini fokus memberikan menu latihan teknik, sedangkan fisik dan stamina belakangan, mengingat jadwal PON masih terlalu jauh. Deddy menambahkan, skuad tim basket putri Bali masih komplit dalam menjalani latihan, sebab tidak ada yang dipanggil Pelatnas. (Daniel Fajry/Balipost)