Ilustrasi. (BP/dok)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Satuan Reskrim (Satreskrim) Polres Buleleng menangkap pelaku pencuri kotak sesari yang terpasang di beberapa pura di Buleleng. Pelaku merupakan anak di bawah umur berinisial PAH (14). Dari sekian kali beraksi, remaja belasan tahun ini membongkar kotak sesari dengan total uang yang dicuri sebesar Rp 400.000.

Kapolres Buleleng, AKBP Made Sinar Subawa didampingi Kasat Reskrim AKP Vicky Tri Hariyanto Senin (2/8) mengatakan, pencurian kotak sesari terungkap setelah adanya pengaduan warga. Ada dua kasus pembongkaran kotak sesari dilaporkan oleh warga ke polisi yaitu di Pura Agung Jagatnatha di depan Mapolres Buleleng dan Pura Taman Sari Kelurahan Kampung Baru.

Baca juga:  Undiksha Raih Akreditasi A, Targetkan Percepat Wujudkan Visi

Dari pengaduan itu, terungkap di Pura Jagatnatha Singarja pelaku mengambil uang dalam kotak sesari sekitar Mei 2020 lalu. PAH berhasil membawa kabur uang tunai sebesar Rp 400.000. Aksi ini ia lakukan saat situasi pura dalam keadaan sepi.

Aksi serupa kembali dilakukan dengan menyasar Pura Taman Sari, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Buleleng pada Sabtu (1/8) sekira pukul 13.00 WITA. Aksi pelaku berhasil diketahui oleh warga, sehingga dia ditangkap polisi.

Baca juga:  29,33 KM Garis Pantai di Buleleng Masih Tergerus Abrasi

Di Pura Taman Sari dia tertangkap basah sedang mencongkel kotak sesari juga. Selain itu, pelaku juga sempat mengambil sebuah tongkat yang terpasang pada salah satu pelinggih.

Mengingat PAH masih di bawah umur, kasus ditangani di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Buleleng. “Anak ini nekat mencuri kotak sesari di Pura Jagatnatha yang notabene lokasi pura berada tepat di depan Polres Buleleng. Kotak sesari itu dirusak dengan mencongkel menggunakan pisau yang dibawanya, lalu uang di dalamnya dia dicuri,” katanya.

Baca juga:  Dari Prancis Umumkan “Lockdown” Paris Selama Sebulan hingga PPKM Mikro Kembali Diperpanjang

Pelaku PAH dihadapan polisi mengaku jika dirinya jarang diberikan uang jajan oleh orangtuanya. Sehingga bocah yang drop out (DO) sejak SD itu akhirnya nekat mencuri uang yang ada di dalam kotak sesari.

Dari hasil pencrian itu, dia membeli keperluan sehari-hari. “Nekat saja mencuri, biar pakai belanja karena jarang dikasih uang jajan di rumah,” tegasnya. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *