DENPASAR, BALIPOST.com – Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics, Selasa (4/8) merilis studi yang dilakukan di Januari 2020 di Provinsi Bali. Riset ini menemukan bahwa gig economy yang didukung oleh teknologi Grab telah memberi dampak bagi ketahanan ekonomi Denpasar.

Head of East Indonesia Grab Indonesia Halim Wijaya, mengatakan mitra dan agen Grab yang disurvei menyatakan bahwa Grab tidak hanya menawarkan peluang ekonomi yang lebih baik bagi pekerja informal (yang merupakan 56,5 persen dari total tenaga kerja Indonesia), tetapi juga meningkatkan pertumbuhan bisnis kecil dan menciptakan lapangan pekerjaan di luar platform Grab, serta meningkatkan kualitas hidup mereka sebesar 17 persen.

Mitra merchant GrabFood dan agen GrabKios Denpasar yang disurvai melihat peningkatan pendapatan hingga 35 persen menjadi Rp 48,6 juta per bulan. Sedangkan rata-rata pendapatan agen Denpasar meningkat 13 persen menjadi Rp 12,8 juta per bulan sejak bergabung.

Baca juga:  BRI Berperan Strategis Akselerasi Inklusi Keuangan dan Praktik ESG di Indonesia

Sebanyak 69 persen mitra merchant GrabFood Denpasar juga mengaku tidak perlu penambahan modal untuk meningkatkan bisnisnya. Peningkatan penghasilan yang sangat signifikan pun dirasakan oleh mitra pengemudi GrabCar dan GrabBike dengan peningkatan pendapatan hingga 112 persen menjadi Rp 11,4 juta per bulan dan 107 persen menjadi Rp 5 juta per bulan setelah bergabung dengan Grab.

Peningkatan ini membuat para mitra bisa menabung yang membuka akses keuangan lainnya, seperti produk investasi dan pinjaman. Sejumlah 9 persen mitra pengemudi GrabCar dan 32 persen mitra pengemudi GrabBike di kota Denpasar baru membuka rekening tabungan pertama mereka ketika bergabung dengan Grab.

Lebih penting lagi, kesempatan pemasukan yang ditawarkan Grab telah memungkinkan lebih banyak mitra untuk menabung secara rutin. Sebesar 84 persen mitra pengemudi GrabBike dan 81 persen mitra pengemudi GrabCar sekarang rutin menabung di bank dengan rata-rata tabungan masing-masing Rp 1 juta hingga Rp 1,6 juta.

Baca juga:  Empat UMKM Bali Pameran di Venue Pertemuan IMF-WB

Sebesar 63 persen dari mitra pengemudi GrabBike dan 85 persen mitra pengemudi GrabCar juga mengatakan bahwa mereka dapat meminjam uang dengan lebih mudah setelah bergabung dengan Grab, karena penyedia jasa keuangan lebih memercayai mereka. Hal ini memberi mereka kesempatan untuk mengajukan pinjaman agar dapat mengembangkan bisnisnya atau berinvestasi pada motor atau mobil baru.

Riset tersebut menjelaskan 9 persen mitra merchant GrabFood di Kota Denpasar terinspirasi untuk memulai bisnisnya karena adanya GrabFood dan 17 persen mitra merchant menggunakan GrabFood saat pertama kali memulai bisnisnya. Seiring dengan tumbuhnya bisnis mitra merchant GrabFood dan agen GrabKios, mereka juga menyerap tenaga kerja dari komunitas mereka.

Sebesar 23 persen mitra merchant GrabFood dan 4 persen agen GrabKios di kota Denpasar rata-rata menambah 2 pegawai baru sejak bergabung dengan Grab.

Restoran Ayam Geprek Bu Deasy milik David Gunawan (50 tahun) menjadi salah satu mitra favorit GrabKitchen di Renon, Bali. Digitalisasi membuat bisnisnya ini tetap bisa dijangkau dengan mudah oleh para pelanggan sehingga usahanya tetap berjalan lancar meskipun wabah COVID-19 menyerang.

Baca juga:  Selamatkan Generasi Penutur Bahasa Bali

“Sudah sejak lama saya menjadi mitra Grab, mulai dari menjadi mitra pengemudi GrabCar hingga kini bisa memiliki usaha dan langsung bergabung menjadi mitra merchant GrabFood dan GrabKitchen,” ujarnya.

Teknologi cloud kitchen dari GrabKitchen membuatnya merasa seperti memiliki outlet tambahan tanpa mengeluarkan investasi yang besar. Restorannya kini bisa menambah dua karyawan baru sehingga total karyawan yang saya miliki sekarang berjumlah lima orang.

Sejak pandemi, penjualan Ayam Geprek Bu Deasy di GrabKitchen Renon meningkat hingga dua kali lipat dibanding outlet utama yang mengalami penurunan omzet hingga 50%.

Selain bisa mempertahankan omzet tetap berada di angka Rp 100 juta dalam sebulan, usaha ini pun sedikit-banyak sudah mengubah hidupnya dan keluarga. “Saya bisa mengumpulkan uang dan sekarang sudah bisa mencicil rumah,” ucapnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *