DENPASAR, BALIPOST.com – Ekonomi Bali harus bangkit, meskipun saat ini ekonomi Bali bahkan dunia sedang tertekan karena dampak Covid-19. Dibukanya pariwisata lokal dan pariwisata nusantara, Bali harus bersyukur. Karena pertumbuhan ekonomi Bali separuhnya disumbang pariwisata.
Direktur Utama BPD Bali Nyoman Sudharma menuturkan, jika melihat tujuan pendirian BPD Bali tahun 1962, yaitu pendorong pertumbuhan perekonomian Bali, sebagai sumber PAD dan pemegang kas daerah, fungsi itu implementasikan atau dijabarkan dalam coorporate plan dan RBB (Rencana Bisnis Bank).
Dalam kondisi pertumbuhan ekonomi Bali triwulan II 2020 -7,22 persen, ia yakin ekonomi Bali akan bangkit dan menata kehidupannya termasuk ekonomi kembali, menuju kedaulatan ekonomi Bali.
Dalam rangka menuju kedaulatan ekonomi Bali maka perlu menghidupkan kembali sektor yang kontribusinya masih kurang dalam PDRB Bali seperti pertanian. Kontribusi pertanian yang sebelumnya 13 persen diharapkan bisa meningkat mencapai 20 – 25 persen. Sehingga nanti sejajar dengan sektor lain dalam rangka mendorong pertumbuhan perekonomian Bali.
Salah satu upaya mendorong sektor pertanian selain pariwisata, Bank BPD Bali komitmen membantu petani Bali untuk membeli beras Bali, selain memang telah ada Pergub Bali untuk mendorong penyerapan produk pertanian Bali.
Salah satu wujud komitmen BPD Bali untuk mengangkat pertanian terlihat dari kredit yang disalurkan, hampir Rp 800 miliar. Nilai ini akan terus ditingkatkan dengan mendekati komunitas – komunitas petani. “Ke depannya kita akan dukung juga untuk digitalisasi,” imbuhnya.
Menurutnya dengan digitalisasi, hasil pertanian bisa terpublikasi dengan baik seperti di marketplace sehingga perkembangannya bisa lebih pesat. “Ekosistem itu kita bangun termasuk kita juga menyiapkan layanan non tunai sehingga ke depan selain pemberdayaan sektor yang menumbuhkan sektor pertanian secara umum, kita mengharapkan juga petani menggunakan pupuk organik. Kita inginkan kesuburan tanah berdaya dengan kerjasama dengan dinas terkait,” jelasnya.
Sesuai visi untuk melayani UMKM, Bank BPD Bali juga memiliki program pemberdayaan UMKM terutama pertanian, ekonomi kreatif dan kerajinan. Komitmen tersebut dalam situasi Covid 19 dengan memberikan restrukturisasi pada pelaku ekonomi dari sisi permodalan dan pemberdayanaan masyarakat dengan tetap menyalurkan KUR. Walaupun kondisi ekonomi kontraksi namun ia melihat masih ada sektor yang berpotensi bisa mendorong pemberdayaan masyarakat termasuk peningkatan kapasitas ekonomi Bali.
Komitmen tidak hanya menjadikan pariwisata sebagai tumpuan ekonomi tapi juga sektor lain diwujudkan dalam berbagai bentuk. Pergub Bali yang sejalan dengan visi Bank BPD Bali juga digalakkan. “Misalnya Pergub berbusana adat Bali, kita bantu UMKM busana adat dengan menyalurkan kredit,” imbuhnya. (Citta Maya/Balipost)