BANGLI, BALIPOST.com – Panjang ruas jalan yang bakal diperbaiki Pemkab Bangli tahun ini sangat minim. Dari 179 kilometer jalan yang kondisinya rusak, Pemkab hanya mampu merancang perbaikan jalan sepanjang 4 kilometer.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUPRPerkim) I Wayan Suastika didampingi Kabid Bina Marga Wayan Lega Suprapto mengatakan terbatasnya anggaran membuat pihaknya tahun ini hanya mampu merancang perbaikan jalan sepanjang 4 kilometer. Adapun ruas jalan yang akan diperbaiki ada tiga yakni Ruas Jalan Bayung Gede-Bugbugan sepanjang 2,7 km, ruas jalan Binyan-Tiing Desa 1 km, dan ruas jalan Belantih-Mabi 490 meter. Seluruhnya ruas jalan itu berada di Kecamatan Kintamani.
Sebenarnya ketiga ruas jalan tersebut sudah akan ditangani dan sempat masuk proses tender di tahun 2019. Namun dibatalkan karena dana PHR Badung tidak jadi dikucurkan.
Tahun ini ketiga ruas jalan itu dijadikan prioritas karena kondisi kerusakannya tergolong berat dan merupakan akses menuju tempat wisata. “Sekarang untuk perbaikan tiga ruas jalan itu menggunakan DAU (dana alokasi umum). Sejauh ini prosesnya masih di ULP,” terangnya.
Dikatakan Lega, akibat pandemi COVID-19, di tahun 2020 Bangli tidak mendapat kucuran dana alokasi khusus (DAK) dari pusat. Selama ini DAK sangat diandalkan untuk perbaikan jalan rusak. Jika saja DAK tahun ini tidak dinolkan, dan dana selain DAK seperti PHR dan BKK juga cair dengan normal, diasumsikan 179 km jalan rusak di Bangli bisa tuntas ditangani tahun 2022.
Lega menyebutkan 179 km jalan yang saat ini kondisinya rusak, paling banyak berada di Kecamatan Kintamani. “Di Kecamatan Kintamani yang paling panjang ruas jalannya ada di wilayah Batur, Songan,” ujarnya.
Di tahun 2019 lalu, panjang ruas jalan rusak yang ditangani Dinas PUPRPerkim Bangli mencapai 54 km. Penanganan jalan rusak selama ini diprioritaskan pada ruas jalan penghubung antar desa dan akses pariwisata. (Dayu Swasrina/balipost)