BANGLI, BALIPOST.com – Warga di Dusun Madia, Desa Terunyan Kintamani selama ini diresahkan dengan maraknya aksi pencurian yang terjadi di wilayah setempat. Keresahan warga semakin bertambah lataran maling yang beraksi mulai berani melukai korbannya. Seperti peristiwa pencurian yang terjadi di sebuah rumah warga pada Kamis subuh (6/8). Pemilik rumah yang menjadi korban mengalami sejumlah luka di kepala akibat terkena senjata tajam saat memergoki maling yang masuk ke rumahnya.
Kepala Dusun (Kadus) Madia I Wayan Besar mengungkapkan warganya yang menjadi korban maling tersebut bernama Ketut Jujur (39). Kasus pencurian terjadi di rumah korban sekitar pukul 03.00 pagi.
Maling masuk ke rumah korban menyasar ayam, bawang dan alat pertanian. Belum sempat membawa kabur barang-barang tersebut, aksi si pencuri berhasil dipergoki korban. Saat itu, korban sempat terlibat perkelahian dengan maling itu. Tak berpa lama kemudian, muncul kawan dari maling itu yang langsung membacok kepala korban dengan senjata tajam. “Korban mengalami empat luka di kepala. Di dahi, dan kepala sebelah kiri dan kanan,” ungkapnya.
Akibat kejadian itu korban dilarikan ke sebuah klinik yang ada di wilayah Karangasem. Korban mendapat 27 jahitan.
Wayan Besar yang masih ada hubungan kekerabatan dengan korban mengaku belum sempat berkomunikasi dengan korban. Ia belum sempat menanyakan apakah korban mengenali pelaku atau tidak. Mengenai senjata yang dipakai melukai korban, Besar belum bisa memastikan. “Belum tahu karena ada yang bilang pakai celurit, ada yang bilang pakai pisau. Tapi kemungkinan celurit dipakai karena sabetannya mengenai sedikit-sedikti,” ujarnya.
Diungkapkan Besar bahwa aksi pencurian di wilayah dusunnya selama ini cukup sering terjadi. Bahkan pernah dalam sehari ada enam rumah yang dibobol maling bersamaan. Sepanjang tahun ini, peristiwa pencurian di Dusun Madia terhitung sudah terjadi tiga kali. “Tapi tidak pernah ketahuan malingnya,” ujarnya.
Dalam melakukan aksinya, maling sering menyasar barang milik warga seperti alat pertanian, hewan ternak ayam, sapi, beras dan barang elektronik seperti HP. Meski kasus pencurian di dusunya cukup marak terjadi, namun baru kali ini dilaporkan secara resmi ke pihak kepolisian. Selama ini warga hanya melapor secara lisan. “Tadi sudah kami laporkan ke Polsek. Baru sekarang melapor resmi, karena sekarang kejadiannya sudah keterlaluan,” ujarnya.
Pasca adanya kasus ini, Besar berharap pihak kepolisian dapat segera mengusut tuntas pelaku pencurian yang selama ini meresahkan warganya. Akibat maraknya kasus pencurian, dia mengungkapkan hampir setiap malam warganya tidak bisa tidur nyenyak. Warganya sebenarnya pernah melakukan ronda rutin tiap malam sekitar tujuh tahun lalu. Namun kegitan ronda tidak berlanjut. Lantaran warga yang dapat giliran ronda malah rumahnya menjadi sasaran maling.
Sementara itu, Kapolsek Kintamani Kompol I Made Raka Sugita belum bisa dikonffirmasi mengenai kasus tersebut. Dihubungi via telpon, tidak mendapat jawaban. (Dayu Rina/Balipost)