DENPASAR, BALIPOST.com – Sosialisasi penerapan protokol kesehatan (prokes) terus dilakukan instansi terkait guna menekan penyebaran COVID-19. Terkait polemik manfaat swab dan rapid test, Direktur Reskrimsus Polda Bali Kombes Pol. Yuliar Kus Nugroho menegaskan bahwa COVID-19 itu ada dan cukup jelas karena ada korban.
“Kalau masalah kesehatan pasti nanyanya ke kedokteran, bukan ke ahli perbengkelan,” tegas Kombes Yuliar, Kamis (6/8).
Menurut Yuliar, pihaknya dari dulu berpedoman pada anjuran dan kebijakan merintah terkait situasi COVID-19 termasuk extraordinary, bukan hanya nasional tapi dunia. “Pimpinan di Mabes Polri, Siber Polri, Polda Bali tetap monitor keseluruhan. Faktanya memang covid cukup jelas, korbannya juga banyak. Barang (virus) ini cukup kecil dan musuh ini tidak ketahuan,” ujarnya.
Oleh karena itu, Polri bersama pemerintah menyampaikan hal tersebut dan harus jadikan pedoman. Menurutnya IDI sebagai profesional kedokteran tentunya cukup mengetahui kondisi ini sehingga ditentukan langkah rapid tet dan swab. “(COVID-19) Ini merupakan musibah nasional sehingga harus pedomani aturan pemerintah yaitu rapid test dan swab,” tegas Yuliar. (Kerta Negara/balipost)