DENPASAR, BALIPOST.com – Personel Unit Patroli Sabhara Subdit Gasum Ditsamapta Polda Bali dipimpin Kanit III AKP Mesker Rafael, gencar memburu pelaku balapan liar. Pada Sabtu (8/8) subuh, diamankan 20 orang di Jalan By-pass Ngurah Rai, Suwung, Denpasar Selatan.
Polisi dibuat geram karena salah satu dari mereka mengatakan orangtuanya sudah meninggal. Padahal masih hidup. “Saat ditanya mereka ngaco dan alasannya tidak masuk akal. Bilang orangtuanya meninggal, tidak tahu nomor HP-nya, dan tinggal di Jawa,” ujarnya.
Ia mengatakan setiap patroli sasaran utama adalah trek-trekan di wilayah Denpasar dan Badung, yaitu di Anggungan Mengwi, Jalan Mahendradatta, Jalan Dewi Sri, Jalan By-pass Ngurah Rai Suwung dan Sanur, serta di Jalan By-pass IB Mantra. “Masyarakat banyak yang komplin karena suara motor mereka bising dan sangat mengganggu. Selain itu untuk mengantisipasi warga main hakim sendiri,” tegas AKP Rafael, Minggu (9/8).
Saat melakukan penindakan tersebut, polisi mengamankan joki berinisial GE asal Karangasem. Namun uang taruhan Rp 5,5 juta dibawa kabur temannya. “Mereka itu di bawah umur semua. Ada siswa SMP dan SMA. Mereka punya grup dan koordinator,” ujarnya.
Sebelum trek-trekan, lanjut Rafael, mereka koordinasi untuk menentukan tempat, waktu dan pantau pergerakan polisi. Pihaknya hanya bisa mengamankan mereka semalam saja karena di bawah umur dan dibina saja.
Untuk pengambilan sepeda motor, kata Rafael, mereka harus datang bersama orangtuanya, membawa surat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya dan mengganti knalpot motor. “Kami atensi masalah ini supaya tidak berdampak lebih buruk, misalnya masyarakat main hakim sendiri. Ini yang kami antisipasi. Kami mengimbau kepada para orangtuanya supaya benar-benar mengawasi anak-anaknya,” imbuhnya. (Kerta Negara/balipost)