BANGLI, BALIPOST.com – Warga Dusun Bantas, Desa Songan, Kintamani meminta pemerintah agar memperlebar akses jalan yang ada di wilayah dusun setempat. Pasalnya, kondisi jalan yang ada sekarang cukup sempit dan curam sehingga rawan memicu kecelakaan.
Terakhir kasus kecelakaan di jalan tersebut terjadi Selasa (11/8). Sebuah kendaraan roda empat terperosok saat melintas di jalanan yang kondisinya menanjak dan menikung. Beruntungnya tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.
Kadus Bantas, Desa Songan I Putu Gede Suastika, Rabu (12/8) mengungkapkan terhitung dari tahun 2019 hingga bulan Agustus ini setidaknya sudah lima kasus kecelakaan terjadi di jalan yang ada di wilayah dusunnya itu. Bahkan kejadian kecelakaan yang pernah terjadi ada yang sampai menelan seorang korban jiwa. “Dulu pernah ada kejadian mobil Jip jatuh. Korbannya seorang tamu dari Rusia, meninggal. Sebulannya kemudian motor jatuh di sana sampai korbannya sekarat. Sebulannya lagi ada suami istri jadi korban sampai patah tulang. Kejadiannya di satu lokasi yang sama,” ungkapnya.
Menurut Suastika, kasus kecelakaan yang sering terjadi di wilayah dusunnya dipicu karena kondisi jalan yang sempit, menikung dan curam. Sehingga kerap menyulitkan pengendara saat melintas. Apalagi kalau kendaraan roda empat yang melintas berpapsan dengan kendaraan lain. “Lebar jalannya cuma 3 meter dengan kondisi yang sangat curam,” ujarnya.
Terkait kondisi itu, ia mengaku sudah sempat mengajukan permohonan ke Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUPRPerkim) Kabupaten Bangli. Pihaknya meminta agar jalan bisa diperlebar dan diberi pagar pengaman jalan (gadril). Permohonan disampaikan sekitar bulan Desember tahun lalu. Menurutnya dengan diperlebar dan diberi pagar pengaman jalan, kendaraan yang hendak menanjak tepat di jalan menikung bisa lebih leluasa mencari haluan.
Namun demikian, meski sudah 7 bulan lalu permohonannya diajukan, sampai sekarang belum ada tindaklanjut dari dinas terkait. “Proposalnya sudah saya ajukan 7 bulan lalu. Saat itu katanya tim akan diturunkan, tapi sampai sekarang belum ada turun,” ucapnya.
Atas kondisi itu, pihaknya pun berencana akan mengajukan permohonan kembali ke Dinas PUPRPerkim untuk kedua kalinya. Suastika sangat berharap Pemkab Bangli dapat merealisasikan permohonan masyarakat terkait pelebaran jalan yang ada di dusunnya itu. Sebab jalan itu merupakan akses utama masyarakat. Tidak hanya dimanfaatkan oleh warga di Banjar Bantas, namun jalan itu juga banyak dilalui masyarakat dari 13 dusun lainnya di Desa Songan. (Dayu Rina/Balipost)