Sejumlah sapi Bali ternak warga di Pebuahan diperiksa dan diberikan obat cacing dan suntikan vaksin. (BP/Olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Kabupaten Jembrana merupakan salah satu sentra pembibitan ternak sapi di Bali. Saat ini, populasi Sapi Bali di ujung Barat Bali ini mencapai 36 ribu ekor. Menjadi salah satu hewan ternak yang populasinya banyak, sejumlah upaya dilakukan menjaga populasi Sapi Bali tetap terjaga bahkan meningkat.

Salah satu yang dilakukan adalah menjaga tidak terkena serangan penyakit. Seperti yang dilakukan Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana melalui Bidang Keswan Kesmavet Rabu (12/8). Petugas kesehatan memberikan pelayanan kesehatan berupa pemberian vaksin untuk sapi hingga obat cacing.

Baca juga:  Wagub Cok Ace Terima Delegasi Provinsi Bataan Filipina

“Sapi yang kami periksa ini khusus sapi Bali. Kita lakukan mobile di tiap kecamatan. Selain pencegahan penyakit juga pendataan populasi ternak Sapi Bali ini,” terang Kabid Keswan Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana Wayan Widarsa, di Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara. Sapi yang diperiksa diberikan suntik vaksin hingga obat cacing. Dalam sehari kemarin menurutnya ada sekitar 49 sapi yang dilakukan pemeriksaan.

Baca juga:  Polisi Disiplinkan Pelaksanaan Protokol Kesehatan

Widarsa menambahkan salah satu cara untuk tetap menjaga sapi Bali berkembang adalah tidak menerapkan in breeding atau perkawinan satu darah. Hal itu menurutnya menyebabkan kualitas sapi tidak bagus. Kualitas pertumbuhan sapi akan berkurang semisal kerdil dan pertumbuhannya tidak bagus. Selain itu, penyakit yang rawan dialami di umur tiga bulan ke atas adalah penyakit cacingan. “Sapinya biasanya terkena cacingan dan mencret darah,” ujarnya.

Baca juga:  Hingga 2025, Ini Target Pengembangan Sapi Bali

Karena itulah, menurutnya sejak dini perlu dilakukan pencegahan melalui suntik dan pemberian obat cacing untuk sapi. (Surya Dharma/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *