WCP Bali dan PPM Ranting Gianyar saat menyerahkan bantuan tali kasih kepada Nyoman Ruswati Jenar. (BP/nik)

GIANYAR, BALIPOST.com – Wirawati Catur Panca (WCP) Provinsi Bali yang bersinergi dengan Pemuda Panca Marga (PPM) Ranting Gianyar memberikan santunan tali kasih kepada Nyoman Ruswati Jenar, Ketua Piveri Gianyar dan Ibu Japa istri mantan ketua LVRI Kabupaten Gianyar yang juga pejuang wanita WCP Gianyar. Tali kasih berupa sembako dan beras ini, diberikan serangkaian menyambut HUT ke-75 RI.

Djero Wiladja, selaku Ketua WCP Provinsi Bali menjabarkan bahwa sejak lama pihaknya hendak memberikan tali kasih, namun hal itu terkendala pandemi COVID-19. Menyambut new normal dan bulan proklamasi pihaknya memberikan tali kasih kepada mantan pejuang kemerdekaan asal Gianyar.

Baca juga:  Gubernur Koster Menjadi Inspektur Upacara HUT Ke-77 Kemerdekaan RI di Provinsi Bali

“Mengingat 17 Agustus memperingati proklamasi ke-75, kita melakukan kegiatan menyampaikan tali kasih kepada mantan pejuang Gianyar. Kali ini tali kasih kami berikan untuk dua pejuang saja, kebetulan juga sekarang pandemi jadi kami berikan bantuan sembako ini,” kata didampingi Sekretaris Wirawati Catur Panca Provinsi Bali, Ir. A.A. Istri Meini M.Si.

Djero Wiladja menerangkan wirawati catur panca berarti wanita pejuang 45. Dikatakan pejuang tidak hanya pria namun juga wanita. “Perjuangan tidak semata berarti memegag senjata, banyak juga wanita pejuang sebagai penghubung hingga membantu di dapur umum,” jelasnya.

Baca juga:  Oknum Petugas SPBU di Ubud Dimintai Keterangan, Pemilik Juga akan Dipanggil

Nyoman Ruswati Jenar selaku Ketua Piveri Gianyar menyampaikan rasa terima kasih karena WCP Provinsi Bali dan PPM Ranting Gianyar masih mengingat dirinya yang kini sudah berumur 84 tahun ini. “Banyak terima kasih yang masih tetap mengingat teman seperjuangan dan kami ingin tetap juga semangat melanjutkan perjuangan,” kata istri dari mantan ketua LVRI Kabupaten Gianyar.

Ditambahkan memasuki usia senja ini, pihaknya masih berupaya mendukung pendidikan, mulai dari anak Usia Dini, TK hingga TPA. “Ini yang masih tetap kami lanjutkan sampai sekarang dimana kita bisa menbantu pemerintah untuk mencerdaskan anak bangsa,” katanya. (Manik Astajaya/balipost)

Baca juga:  Duhhh, Ribuan Warga Badung Tak Miliki Akta Kelahiran
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *