Petugas kesehatan RSUD Klungkung saat melayani pasien. (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Pihak RSUD Klungkung mulai kewalahan menangani pasien COVID-19. Ruang Isolasi hingga ICU sudah tak mampu menampung semua pasien suspek COVID-19, Jumat (14/8).

Bahkan, masih ada delapan pasien suspek COVID-19 belum bisa masuk Ruang Isolasi RSUD Klungkung. Padahal, 4 di antaranya amat membutuhkan pelayanan di Ruang ICU, karena sudah mengalami gejala cukup berat.

Direktur RSUD Klungkung, dr. Nyoman Kesuma, mengatakan jumlah pasien yang dirawat saat ini sebanyak 27 pasien suspek dan 37 pasien konfirmasi positif COVID-19. Semua ruangan isolasi, hingga di lantai basement sudah dimaksimalkan.

Namun, tetap saja penuh, karena lonjakan pasien suspek. “Mereka rata-rata lansia. Padahal kesehariannya di rumah. Tetapi, karena minimnya kesadaran menerapkan standar protokol kesehatan dari keluarganya saat keluar rumah, mengakibatkan mereka ikut tertular,” kata dr. Kesuma.

Baca juga:  Ratusan Warga Pengembungan Di-rapid Test Antigen, Sejumlah Orang Reaktif Jalani PCR

Semua rumah sakit rujukan COVID-19 yang dihubungi untuk merujuk, menyatakan sudah penuh. Baik ruang isolasi maupun ruang ICU. Karena itu, pihaknya harus rapat kembali untuk mencari solusi.

Hasil rapat memutuskan untuk mengosongkan 1 lantai ruang perawatan non isolasi, yang memiliki instalasi gas medis, agar bisa menitipkan pasien sementara. Sehingga pasien yang membutuhkan perawatan intensif karena sesak nafas berat, bisa mendapatkan terapi oksigen dosis tinggi sambil menunggu ruang ICU ada tempat tidur yang kosong.

“Semoga besok ada pasien di ICU yang sudah stabil. Sehingga bisa dipindahkan di ruang isolasi biasa dan pasien yang hari ini antri, bisa segera masuk,” tegasnya.

Baca juga:  Enam Perawat RSUD Klungkung Positif COVID-19

Sejak tidak adanya screening test rapid maupun swab massal kepada masyarakat, maka kasus-kasus COVID-19 baik suspek maupun confirm yang masuk ke rumah sakit melalui UGD, lebih banyak kasus-kasus bergejala berat dan kritis. Sehingga membutuhkan ruang perawatan intensif.

Tetapi dengan kapasitas ICU yang terbatas, dimana pasien yang dirawat disana sudah penuh dan belum stabil, maka tidak mungkin menambah pasien masuk. “Masalah pasien antri masuk ICU awalnya bisa diatasi dengan menambah 2 tempat tidur dan menambah tenaga, sehingga bisa merawat 6 pasien. Maka hari ini masalah sangat sulit diatasi,” ujarnya.

Terdapat 8 pasien yang belum bisa masuk ruang isolasi. 4 orang di antaranya membutuhkan ruang ICU. “Sedangkan ruang isolasi dan ruang ICU penuh,” keluh dr. Kesuma.

Baca juga:  Setelah Jalani "Lockdown" Terpanjang di Dunia, Italia Mulai ke Kehidupan Normal

Ini membuat pihak RSUD Klungkung cukup pusing. Kalau sebelum bulan Agustus laporan dari Tim COVID-19 Rumah Sakit lebih sering tentang pasien sembuh yang berhasil dipulangkan. Tetapi mulai awal Agustus laporan yang masuk adalah masih banyaknya pasien suspek COVID-19 atau PDP di UGD yang belum dapat kamar isolasi.

Sehingga harus segera diatasi agar UGD bisa menerima kembali pasien umum masuk. Ia berharap masyarakat benar-benar disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, jaga jarak dan sering cuci tangan dengan sabun atau handsanitizer. Sehingga penyebaran virus COVID-19 utamanya pada lansia dan orang yang memiliki penyakit kronis tidak lagi banyak terjadi. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *