DENPASAR, BALIPOST.com – Pada Sabtu (15/8), pukul 15.12 WITA terjadi gempabumi wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,0 SR.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 9,48 LS dan 113,98 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 143 km Barat Daya Jembrana pada kedalaman 56 km.
Menurut Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, ST.,Dipl. Seis., M.Sc. dalam rilisnya dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Dikatakannya hingga pukul 15.47 WITA, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 8 kali aktivitas gempabumi susulan. Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Jember III MMI, Karangkates dan Banyuwangi II – III MMI, Lombok Barat, Denpasar dan Kuta Selatan II MMI. “Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut,” jelasnya.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami. Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. (Winatha/balipost)