Ilustrasi. (BP/tomik)

TABANAN, BALIPOST.com – Kasus positif COVID-19 masih terus bertambah di Tabanan. Warga yang terjangkit pun punya profesi beragam.

Seorang tukang ojek online (Ojol) dinyatakan positif dan merupakan salah satu dari enam pasien positif baru dari hasil update data GTPP COVID-19 Kabupaten Tabanan, per Senin (17/8). Di sisi lain, sebanyak enam orang lainnya juga dinyatakan telah sembuh usai menjalani masa karantina baik di rumah sakit ataupun tempat karantina yang disiapkan oleh Gugus Tugas Provinsi maupun Kabupaten.

Dari informasi yang dihimpun, pria berusia 50 tahun asal Desa Belayu, Kecamatan Marga bekerja sebagai ojek online terkonfirmasi dengan gejala nyeri pada perut. Kemudian ada perempuan karyawan swasta usia 40 tahun asal Desa Beraban Kediri dengan gejala lemas dan nyeri di bagian ulu hati dengan status suspek menjadi konfirmasi.

Baca juga:  UU Provinsi Bali Penguatan Hukum Pelestarian Subak

Petani berusia 62 tahun asal Desa Belimbing Pupuan dengan riwayat jatuh dari pohon setelah dilakukan rapid test saat pemeriksaan kesehatan menunjukkan reaktif, bidan usia 25 tahun asal Kerambitan, seorang satpam SPBU usia 53 tahun asal Desa Penatahan Penebel dengan gejala demam, dan terakhir seorang ibu rumah tangga usia 50 tahun asal Kediri.

Keenam pasien ini selanjutnya sudah dilalukan pemeriksaan kesehatan oleh Gugus Tugas dan menjalani masa karantina baik di UPTD RS Nyitdah Kediri maupun ada pula yang menjalankan karantina mandiri. “Benar, per hari Senin sore ini ada tambahan enam pasien terkonfirmasi positif COVID-19, namun ada enam orang juga yang telah dinyatakan negatif dan sehat serta dinyatakan sembuh,” terang Juru Bicara GTPP Tabanan I Putu Dian Setiawan seizin Ketua Harian GTPP COVID-19 Tabanan I Gede Susila, saat dikonfirmasi via telepon.

Baca juga:  Digagalkan, Penyelundupan "Baby Lobster" Miliaran Rupiah

Ia menyebut Satgas Kesehatan juga sudah melakukan tracing atau kontak erat terhadap pasien. Serta mengedukasi disiplin menjalankan protokol kesehatan dan penerapan pola hidup bersih dan sehat, agar penyebaran tidak akan meluas.

“Edukasi prokes ini sudah terus tanpa henti dilakukan menggandeng semua stakeholder, yang tentunya semua kembali pada kesadaran masing-masing pribadi masyarakat, dan tentunya kami berharap semua bisa tetap melaksanakan prokes dengan baik, karena ini untuk kebaikan kita semua,” sarannya. (Puspawati/balipost)

Baca juga:  Digunakan sebagai Nama KRI, Keluarga I Gusti Ngurah Rai Mengaku Bangga
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *