CATAINGAN, BALIPOST.com – Gempa berkekuatan 6,6 SR mengguncang Filipina tengah pada Selasa (18/8), menyebabkan penduduk meninggalkan rumah mereka dan merusak bangunan serta jalan. Setidaknya dilaporkan satu orang tewas akibat gempa itu.
Gempa dangkal melanda tenggara Pulau Masbate di wilayah Bicol pada pukul 08:03 waktu setempat, kata Survei Geologi AS. “Ada banyak rumah yang rusak,” kata Sersan Staf Antonio Clemente di Cataingan, sebuah kota berpenduduk sekitar 50.000 orang di pulau miskin beberapa kilometer di sebelah barat pusat gempa di Laut Samar.
“Itu sangat kuat.”
Reporter stasiun radio lokal Christopher Decamon mengatakan dia melihat petugas darurat menarik tubuh seorang pria dari puing-puing rumah tiga lantai di pinggiran Cataingan. Istri pria itu lolos tanpa cidera.
Gempa itu “benar-benar kuat. Orang-orang kami menyiarkan pada saat itu tetapi mereka lari keluar gedung,” kata Decamon, dikutip dari AFP.
Polisi memastikan kematian pria itu. Sejauh ini belum ada laporan adanya korban jiwa namun upaya pencarian dan penyelamatan masih dilakukan.
Gempa itu melanda ketika negara kepulauan itu memerangi lonjakan jumlah infeksi COVID-19, dengan lebih dari 164.000 kasus dan pembatasan pergerakan yang bervariasi di seluruh negeri.
Penguncian yang mempengaruhi seperempat populasi, termasuk ibu kota Manila, akan dilonggarkan pada Rabu.
Di kota Palanas Masbate, kepala polisi Kapten Alvin Guerina mengatakan bahwa beberapa pasien, termasuk seorang wanita hamil yang akan melahirkan, dievakuasi dari rumah sakit sebagai tindakan pencegahan jika terjadi gempa susulan. Sejauh ini setidaknya 14 gempa susulan telah dicatat oleh Badan Seismologi Filipina, dengan yang terkuat tercatat pada skala 3,5.
Sebuah video yang diposting di Facebook dan diverifikasi oleh AFP menunjukkan kerusakan ringan pada pasar makanan di Cataingan. Ember-ember terbalik dan ikan-ikan kecil berserakan di tanah dan bongkahan semen berjatuhan dari pilar. Orang-orang berdiri di luar.
Ketua Palang Merah Filipina Richard Gordon men-tweet foto yang diambil oleh rekan-rekannya yang menunjukkan bangunan di Cataingan beratap besi bergelombang yang runtuh. Foto lain yang diambil di kota Uson, di dekatnya, menunjukkan jalan beraspal dengan celah besar.
Gempa dirasakan ratusan kilometer jauhnya.
Di kota Iloilo sekitar 400 kilometer (250 mil) barat daya Masbate di wilayah tetangga Visayas, penduduk berlarian ke jalan. “Itu kuat, memusingkan,” kata Kolonel polisi Eric Dampal.
“Hampir semua orang di dalam gedung lari ke jalan. Sampai sekarang, mereka masih di luar.”
Filipina terletak di “Cincin Api” Pasifik, busur aktivitas seismik intens yang membentang dari Jepang hingga Asia Tenggara dan melintasi cekungan Pasifik.
Gempa berkekuatan 6,8 melanda pulau selatan Mindanao pada bulan Desember, menewaskan sedikitnya tiga orang, melukai puluhan dan merusak bangunan. Gempa tersebut melanda saat pulau itu masih belum pulih dari serangkaian gempa mematikan pada bulan Oktober. (Diah Dewi/balipost)