Ngakan Septigraha, Regional CEO Garuda Bali dan Nusa Tenggara Region. (BP/may)

DENPASAR, BALIPOST.com – Sejak penerbangan domestik dibuka 31 Juli lalu, maskapai penerbangan Garuda Indonesia telah melayani 9 rute domestik yaitu Jakarta, Yogyakarta, Surabaya Semarang, Makasar, Lombok, Kupang, Labuan Bajo, Timika. Sementara tujuan terbanyak yaitu Denpasar – Jakarta dengan frekuensi 4 – 5 penerbangan per hari.

Regional CEO Garuda Bali Nusa Tenggara Region Ngakan Septigraha, Selasa (18/8) mengatakan, demi menerapkan phisical distancing, pihaknya juga membatasi seat load faktor (SLF) maksimal 70 persen bahkan bisa lebih rendah dari itu. Selain itu, dalam kabin pesawat juga menggunakan sistem sirkulasi udara yang meminimalkan virus dalam kabin pesawat. Sistem HEPA (High Efficiency Particulate Air) filter atau penyaringan partikel yang kuat membuat penumpang aman di dalam kabin pesawat. “Kita sangat ketat untuk penerapan protokol kesehatan bagi penumpang kota jamin bahwa di pesawat itu aman,” ujarnya.

Baca juga:  Hendak Mencuri, Pedagang Lalapan Nyaris Perkosa Pegawai Toko

Garuda tengah merencanakan sejumlah rute baru salah satunya Denpasar – Bandung, Surabaya – Lombok – Surabaya pada (15/8) lalu yang dilayani setiap Senin, Kamis dan Jumat dengan menggunakan pesawat Boeing 737 800 NG.

“Kita mendukung pemerintah menggerakkan perekonomian. Jadi kalau kita sudah terbang otomatis ada pergerakan ekonomi karena adanya pergerakan manusia. Itu yang menyebabkan perekonomian menggeliat,” ujarnya sembari menyebut harga tiket normal seperti sebelum pandemi.

Baca juga:  Maskapai Garuda Indonesia Difokuskan Layani Penerbangan Dalam Negeri

Optimalisasi layanan tersebut dengan tetap menerapkan prokes (protokol kesehatan) secara maksimal khususnya melalui prosedur phisical distancing. Dengan berbagai optimalisasi layanan penerbangan yang dijalankan, ia berharap dapat memberikan kontribussi yang positif untuk semakin menggerakkan roda perekonomian Indonesia khususnya Bali melalui dukungan aksesibilitas Bali sebagai salah satu destinasi wisata terbaik di Indonesia.

“Upaya maksimalisasi aksesibilitas penerbangan ini terus kami intensifkan melalui sinergi seluruh pemangku kepentingan terkait khususnya melalui sektor kepariwisataan dan dukungan penuh yang terus terjalin dengan Pemerintah Daerah, ” ujarnya. (Citta Maya/Balipost)

Baca juga:  Dua Proyek Peningkatan Jalan di Nusa Penida Gagal Terealisasi
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *